BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Kerangka
Teori
Membaca saat ini termasuk salah
satu kebutuhan penting bagi umat manusia. Setiap kegiatan pasti berkaitan
dengan membaca, maka dari itu sangat sulit untuk menempuh hidup tanpa membaca.
Membaca sendiri merupakan proses memahami lambang tulisan melalui mata kemudian
diproses di dalam otak sehingga orang yang membaca menjadi tahu mengenai
informasi atau ilmu yang disampaikan oleh penulis. Berdasarkan kekompleksan
dalam membaca dapat di klasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1. Membaca
Belum Kompleks
Membaca belum kompleks merupakan
membaca yang batasannya hanya mencakup membaca sebagai proses pengenalan dan
penyandian kembali simbol-simbol tertulis. Pembaca tidak melakukan proses
pemahaman dan hanya melakukan proses mekanik atau visual, mencocokkan
pengetahuan huruf-huruf yang telah dikuasai dengan huruf-huruf yang dibacanya.
Batasan membaca belum kompleks sangat sempit ruang lingkupnya.
2.
Membaca Cukup Kompleks
Membaca cukup kompleks merupakan
membaca yang batas cakupannya lebih kompleks dari batasan belum kompleks. Batasan
ini memandang bahwa membaca sebagai proses pengenalan dan penyandian kembali
serta pemahaman simbol-simbol tertulis. Pada membaca cukup kompleks proses
memahami simbol tulis sudah dilakukan. Pembaca dituntut melakukan proses
pemahaman agar memahami makna kata-kata secara individual dan pesan dari
penulis akan tersampaikan.
3. Membaca
Kompleks
Membaca
kompleks merupakan membaca yang batas cakupannya lebih kompleks dari cukup
kompleks. Cakupan batasan membaca kompleks ialah membaca sebagai proses pengenalan
dan penyandian kembali; pemahaman simbol-simbol tertulis; dan memberikan reaksi
kritis terhadap bacaan dalam menentukan signifikasi, nilai, fungsi yang
dipaparkan penulis. Pembaca melakukan proses penggabungan keterampilan membaca
permulaan, membaca pemahaman, dan megkritisi bacaan yang dibacanya. Proses
tersebut dilakukan secara urut dan tidak bisa dibalik.
4.
Membaca Sangat Kompleks
Membaca
sangat kompleks merupakan membaca yang batas cakupannya paling kompleks dan
luas. Batasan yang dimaksud mencakup membaca sebagai proses pengenalan dan
penyandian kembali; pemahaman simbol-simbol tertulis; memberikan reaksi kritis
terhadap bacaan; dan mampu berpikir secara kreatif berdasarkan hasil bacanya
untuk kepentingan sehari-hari. Pembaca menghubungkan isi bacaan dengan
suatu masalah kehidupan yang lebih luas untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. Ide-ide yang ada pada bacaan dimanfaatkan pembaca untuk
kepentingannya, misalnya dijadikan sumber dalam makalahnya.
Sedangkan literasi
merupakan kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, berhitung, dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan,
keluarga, dan masyarakat. Definisi ini memaknai literasi dari prespektif yang
lebih kontekstual, yang berarti bahwa definisi literasi tergantung pada
kemampuan yang dibutuhkan dalam lingkungn tertentu.
Selain itu membaca dan berliterasi juga memiliki manfaat yang luar biasa,
diantaranya
a.
Dapat Menstimulasi
Mental
Otak merupakan salah satu organ tubuh yang memrlukan
latihan agar tetap kuat dan sehat seperti organ tubuh yang lainnya. Dengan
membaca buku dapat menjaga otak agar bisa tetap aktif sehingga dapat melakukan
fungsinya secara baik dan benar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
dengan membaca buku dapat merangsang mental bahkan dapat mencegah penyakit
Alzheimer dan demensia.
b. Dapat
Mengurangi Stress
Setelah seharian melakukan rutinitas harian yang
melelahkan, tak jarang hal tersebut dapat memicu timbulnya stress. Dengan
melakukan kegiatan membaca yang bisa dilakukan selama beberapa menit dapat
membantu menekan perkembangan hormon stress seperti hormon kortisol. Dengan
membaca dapat membuat pikiran lebih santai sehingga hal tersebut dapat membantu
menurunkan tingkat stress hingga 67%. Selain relaksasi, dengan membaca buku
dapat membawa kedamaian batin serta ketenangan yang sangat besar. Membaca dapat
menurunkan tekanan darah serta telah terbukti membantu orang yang menderita
gangguan mood tertentu dan penyakit mental ringan. Inilah manfaat membaca buku
yang banyak orang abaikan, banyak orang beanggapan bahwa membaca buku justru
membuat otak terus bekerja dan menimbulkan stres, padahal manfaat membaca buku
adalah mengurangi stres.
c. Menambah
Wawasan dan Pengetahuan
Dengan membaca buku dapat mengisi kepala kita
tentang berbagai macam informasi baru yang selama ini belum kita ketahui yang
kemungkinan besar hal tersebut dapat berguna bagi kita nantinya. Semakin banyak
pengetahuan yang kita miliki, maka kita akan lebih siap untuk menghadapi
tantangan hidup baik dimasa sekarang maupun di masa-masa yang akan datang. Selain
itu, ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat berharga yang tidak pernah
dapat hilang meskipun kita kehilangan hal-hal lain didunia ini, seperti harta,
benda, maupun yang lainnya. Cerita maupun ide-ide yang tertuang dalam
sebuah buku yang kita baca dapat membantu untuk membuka jalan pikiran kita
untuk lebih mengenal dunia lain, mendapatkan pemahama yang lebih dari
sebelumnya.
d. Dapat
Menambah Kosakata
Semakin banyak melakukan kegiatan membaca buku, maka
akan semakin banyak kita mendapatkan penjelasan mengenai hal-hal yang belum
kita ketahui, serta dapat menambah jumlah kosakata yang bisa kita gunakan dalam
kehidupan keseharian kita. Hal ini tentu saja dapat membantu bagi kita untuk
dapat mengartikulasikan, membantu menyampaikan pendapat dengan bahasa yang
lugas, serta dapat menambah rasa percaya diri pada saat berbicara dengan orang
lain.
e. Dapat
Meningkatkan Kualitas Memori
Dengan membaca buku dapat memberikan andil untuk
meningkatkan kualitas otak kita dalam proses mengingat, berbagai macam hal yang
telah kita baca. Misalnya saja karakter, latar belakang, ambisi, sejarah,
maupun berbagai macam unsur atau plot dari setiap alur cerita. Setiap memori
dapat membantu untuk menempa jalur otak serta memperkuatnya. Selain itu juga
dengan melakukan kegiatan membaca dapat menstabilkan suasana hati seseorang.
Dengan membaca buku dapat membantu latihan otak
secara maksimal daripada hanya menonton televisi atau mendengarkan radio.
Seorang presiden direktur dari riset Haskins Laboratories yang bernama Ken
Pugh, PhD mengatakan bahwa kebiasaan membaca buku dapat memacu otak untuk
berpikir dan berkonsentrasi.
f. Melatih
Ketrampilan untuk Berfikir dan Menganalisa
Manfaat membaca buku dapat melatih otak untuk dapat
berfikir lebih kritis maupun menganalisis adanya masalah yang tersaji dalam apa
yang kita baca. Kita seperti mendapatkan akses atau jalan untuk dapat masuk ke
dalam alur cerita dan membantu dalam penyelesaian cerita tersebut. Hal tersebut
dapat membantu mengembangkan karakter kita di masa mendatang.
g. Dapat
Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Pada saat membaca buku, kita dapat melatih otak
untuk lebih fokus dan berkonsentrasi pada apa yang kita baca. Hal ini akan
melatih kita untuk dapat juga lebih fokus dalam melakukan berbagai macam
kegiatan atau rutinitas keseharian.
h. Melatih
untuk Dapat Menulis Dengan Baik
Dengan bertambahnya kosakata yang kita miliki dari
kegiatan membaca buku, otomatis dapat membantu kita untuk dapat membuat karya
tulis sendiri dengan bahasa yang sebaik atau bahkan bisa lebih baik dari apa
yang telah kita baca sebelumnya.
i.
Dapat Memperluas
Pemikiran Seseorang
Seseorang yang gemar membaca buku telah dilaporkan
memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak
atau kurang gemar membaca. Dengan kegiatan membaca buku, kita bisa berbagi
pengalaman dengan orang lain tentang berbagai macam hal, yang nantinya bisa
kita jadikan sebagai suatu bahan pertimbangan untuk dapat memutuskan sesuatu.
j.
Dapat Meningkatkan
Hubungan Sosial
Kegiatan gemar membaca buku ini juga
mempengaruhi aspek kehidupan sosial manusia, dimana ia bisa lebih mengenal
berbagai macam karakteristik, budaya, maupun kehidupan sosial suatu masyarakat.
Sehingga apabila suatu saat ia berkunjung ke tempat tersebut, ia telah tahu
bagaimana cara bersikap untuk menghormati adat serta kebudayaan mereka.
k. Dapat
Membantu Mencegah Penurunan Fungsi Kognitif
Berdasarkan study yang dilakukan oleh Rush
University Medical Center menyatakan bahwa Seseorang yang menghabiskan waktu
mereka untuk melakukan kegiatan kreatif atau intelektual seperti membaca
mengalami tingkat penurunan kognitif hingga 32% daripada mereka yang tidak
membaca dikemudian harinya. Membaca buku dapat membuat otak bekerja lebih
efisien yaitu dengan mengubah struktur neuropathologies yang
berkaitan dengan usia.
l.
Dapat Meningkatkan Empati Seseorang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh New York
University mengatakan bahwa dengan membaca buku dapat meningkatkan kemampuan
kita untuk lebih memahami perasaan orang lain. Sehingga dapat meningkatkan
kualitas hubungan yang lebih baik dengan orang-orang disekitar kita.
B. KERANGKA BERPIKIR
C.
HIPOTESIS
Kemajuan tekhnologi yang sangat pesat
berdampak pada kegiatan sehari-hari manusia, termasuk kalangan muda yang saat
ini kebanyakan kecanduan dengan dunia maya. Tekhnologi menjadi daya tarik baru
yang menyita perhatian hampir seluruh kalangan dan menjadi penyebab lunturnya
budaya membaca dan berliterasi.
Berkurangnya minat baca pada kalangan
muda dapat berdampak pada masa depan bangsa Indonesia. Karena pada hakikatnya
ilmu dapat dengan mudah diraih hanya dngan membaca buku, jika kalangan pemuda
memiliki minat baca yang rendah maka bangsa kita akan tetap menjadi negara
konsumen pada masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan calon pemimpin bangsa
lebih memlih hiburan yang mudah dan menyenangkan daripada menimba ilmu dengan
mudah dan murah melalui bacaan, akan berbeda apabila pemuda dapat memanfaatkan
tekhnologi dengan maksimal. Jutaan informasi dapat diakses melalui jaringan
internet dengan mudah, cepat, dan murah. Hal ini tentu menjadi solusi dari
permasalahan zaman dulu ketika seseorang dikatakan kurang berpendidikan karena
fasilitas bahan bacaan yang kurang memadai. Internet pada masa kini merupakan
suatu kebutuhan yang wajib ada pada semua kalangan, bahkan instansi penddikan
banyak yang telah memanfaatkan interet sebagai media pembelajaran karena
dinilai lebih efektif dan memudahkan kegiatan belajar siswa.
Usaha
yang dilakukan pemeritah untuk meningkatkan minat baca siswa melalui penerapan
sistem pembelajaran yang baru pada tahun 2013 dapat dikatakan berhasil.
Pasalnya disini peserta didik diharuskan untuk mencari materi pemblajaran
sendiri. Dengan begitu mau tidak mau siswa akan membaca buku maupun artikel di
internet untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Ditambah usaha-usaha yang
dilakukan masing-masing isntansi pendidikan untuk menambah minat baca siswa,
seperti penyediaan internet gratis, buku bacaan yang lengkap di perpustakaan,
hingga pengadaan program literasi seperti yang dilakukan di SMA N 1 Purworejo.
EmoticonEmoticon