KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan makalah hasil diskusi
kelompok kami dapat terselesaikan.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
yang diberikan kepada kami dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai tahapan
perkembangan zaman pada masa praaksara.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ummi
Baiq Zurriyatun Sholihah selaku guru bidang studi sejarah yang telah memberikan
bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih
mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah
ini.
Purworejo, 1 Agustus 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut masa
prasejarah atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa
praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Kita
dapat mengetahui masa praaksara melalui peninggalan-peninggalan yang bukan
berupa tulisan seperti: fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa
praaksara.
Salah satu ciri kehidupan masyarakat Indonesia
pada masa awal adalah adanya cara hidup berkelompok. Meskipun masih sangat
sederhana, manusia purba telah mengerti akan pentingnya kerja sama dalam
kehidupan mereka.
Generasi
penerus sekarang ini sudah banyak yang tidak mengenal sejarah-sejarah tentang
zaman praaksara atau kehidupan awal masyarakat Indonesia. Padahal hal tersebut
sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Tujuan kami menyusun makalah ini untuk
menjelaskan tahapan perkembangan pada masa praaksara.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana tahapan
perkembangan kehidupan pada masa praaksara di Indonesia?
2) Apa sajakah
jenis;jenis manusia purba yang hidup pada zamannya ?
3) Apa sajakah
peninggalan-peninggalan pada masa praaksara di Indonesia
3. Tujuan
Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas
sebelumnya, maka tujuan yang ingin kami capai adalah:
1) Dapat menjelaskan
proses muncul dan tahapan perkembangan kehidupan pada masa
2) Untuk
mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3) Untuk
mengetahui peninggalan- peninggalan pada masa praaksara di Indonesia
4. Metode
Metode yang kami gunakan untuk
menyusun makalah ini, yaitu melalui studi pustaka dan pengambilan dari berbagai
sumber di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA
Praaksara
berasal dari gabungan kata pra dan
aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang
dimaksud masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa
praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak
ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara
disebut juga dengan masa prasejarah,yaitu suatu masa dimana manusia belum
mengenal tulisan.
Pemenuhan
kebutuhan hidup masih diperoleh dengan cara berburu dan meramu bahan makanan
yang tersedia di alam.
Dalam perkembangannya, masyarakat
prasejarah mulai menemukan benda-benda dari logam untuk bercocok tanam.
Penemuan benda-benda dari logam ini sekaligus menandai mulai berakhirnya zaman
prasejarah yang disebut juga zaman protosejarah.
1. Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi
Zaman praaksara
di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan.
a. Archaeikum atau Azoikum (Zaman Tertua)
Zaman ini berlangsung kurang
lebih 2.500 juta tahun. Keadaan kulit bumi masih labil, masih menyerupai
gumpalan bola gas, dan kulit bumi sangat panas karena masih dalam proses
pembentukan. Oleh karena itu, pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
b.
Paleozoikum atau Zaman Primer (Zaman Kehidupan Tua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta
tahun. Keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah
hujan sangat besar, secara berangsur-angsur tempratur bumi mendingin. Akan
tetapi pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel
satu atau mikroorganisme, hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung,
jenis-jenis ikan, amfibi dan reptil. Adapula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan
rerumputan. Zaman ini ditandai dengan munculnya kehidupan
darat yang berasal dari air. Pada masa itu telah muncul tumbuhan dan hewan dan
berkembang pertama kalinya, termasuk tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi,
serangga,dan reptil.
c. Mesozoikum
atau Zaman Skunder (Zaman Kehidupan Pertengahan)
Zaman ini berlangsung kurang
lebih 140 juta tahun. iklim semakin membaik.Pohon-pohon yang besar dan hewan
yang hidup di darat mulai muncul. Beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali
bahkan ada yang melebihi seekor buaya. Mulai muncul beragam hewan bertubuh
besar seperti berbagai jenis hewan reptil dinosaurus dan gajah purba
atau mamut. Menjelang berakhirnya masa ini mulai muncul berbagai
jenis burung dan binatang menyusui.
Masa mesozoikum dikenal sebagai zaman reptil: dinosaurus menjadi penguasa hampir
sepanjang masa ini, namun kemudian punah secara mendadak pada 65 juta tahun
yang lalu, hal ini diperkirakan akibat tumbukan meteorid raksasa, yang membuat
bumi diliputi debu. Pada akhir masa ini mulai muncul jenis mamalia.
d. Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru)
Zaman ini berlangsung kurang
lebih 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Keadaan bumi semakin membaik,
perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehiddupan berkembang dengan pesat.
Zaman ini dibagi atas dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kwarter.
1.
Zaman Tersier(Zaman Ketiga)
jenis
kehidupan lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar
yang menyerupai burung unta.Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan
dan moluska,sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.Sedangkan
tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan banyak variasi seperti semak
belukar, tumbuhan merambat,dan rumput.
hal-hal penting yang berkaitan dengan zaman
tersier adalah sebagai berikut:
- berlangsung sekitar 60 juta tahun
- ditandai dengan perkembangan binatang menyusui
jenis primata. Contoh binatang tersebut adalah kera.
2.
Zaman Kwarter(Zaman Keempat)
Ciri-ciri zaman kuarter adalah sebagai berikut:
- merupakan zaman yang terpenting karena
dimulainya adanya kehidupan manusia
- zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman
pleistosen dan holosen.
Pembagian
zaman kuarter
1)
Zaman
pleistosen(Dillivium)
Zaman ini berlangsung
sekitar 600.000 tahun. Zaman ini disebut juga zaman es(zaman glacial).pada kala
pleistosen diperkirakan manusia purba mulai muncul.
Disebut zaman glasial karena temperature
bumi saat itu sanagat rendah dan gletser yang berada di wilayah kutub utara
mencair hingga menutupi sebagian benua-benua besar seperti Asia,Eropa dan
amerika .meluasnya permukaan es menyebabkan turunnya permukaan air laut.pada
saat itu di Indonesia bagian barat terbentuk paparan Sunda dan di sebelah timur
paparan Sahul,zaman plestosin terdiri dari tiga lapisan yaitu:
1.
Plestosiin bawah dengan
manusia pendukung yaitu pithecanthropus robustus,pithechanthropus
mojokertensis,dan meganthrpus palaeojavanicus
2.
Plestosin tengah dengan
manusia pendukung pithecanthropus erectus
3.
Plestosin atas dengan manusia
pendukung yaitu homo wajakensis dan homo solooensis
2) Zaman holosenal(Dlivium)
Zaman ini
berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan berkembang sampai sekarang.
Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang. Manusia modern seperti manusia sekarang,diperkirakan muncul pada kala Holosen ini.
Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang. Manusia modern seperti manusia sekarang,diperkirakan muncul pada kala Holosen ini.
2. Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi
Pembagian
menurut arkeologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil benda-benda
dari kebudayaan yang telah lalu atau ilmu yang mempelajari benda-benda
purbakala, pembagian ini didasarkan pada bahan-bahan dari peninggalan yang
berasal dari kebudayaan manusia itu sendiri. Berdasarkan benda-benda
peninggalan perkembangan kebudayaan prasejarah maka priodesisasi dibagi sebagai
berikut:
a. Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu
periode di mana alat-alat kehidupan manusia purba saat itu dibuat dari batu.
Walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Akan
tetapi secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari zaman batu. Zaman
batu dapat dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut :
1. Zaman Batu
Tua(Paleolitikum)
Pengertian paleolithikum,
berasal dari dua kata yaitu paleos yang artinya tua dan lithikum dari
kata lithos yang berarti batu, karena itu zaman paleolithikum sering
disebut juga dengan zaman batu tua.
Zaman batu tua diperkirakan berlangsung selama 50.000-10.000 SM. Manusia yang
hidup pada zaman ini adalah Manusia Peking dan Manusia Jawa. Ciri-ciri
kehidupan zaman batu tua antara lain hidup berpindah-pindah atau nomaden,
berburu, dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food
gathering) dan manusia berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya atau
mempertahankan kelompok manusia lainnya. Pada zaman batu tua, alat-alat yang
dibuat sangat kasar serta sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-benturkan
antara batu yang satu dengan batu yang lainnya, sehingga menyerupai kapak dan
dipergunakan sebagai alat. Menurut Teuku Jacob, pada zaman batu tua telah
terdapat bahasa sebagai alat komunikasi, meskipun dalam tingkat yang sederhana.berdasarkan
ciri kehidupan masyarakat pada masa palaeolitikum manusia pada zaman itu masuk
dalam tahap meramu dan berburu tingkat awal yaitu masa di mana kehidupan
manusia masih berpusat pa,/da upaya mempertahankan diri di tengah-tengah alam
yang penuh tanatangan dengan kemampuan yang terbatas dengan manusia
pendukungnya adalah manusia jenis pithecanthropus,meganthropus
palaeojavanicus,homo soloensis,homo wajakensis,dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Hidupnya berpindah-pindah(nomaden) dan
menggantungkan makanan pada alam (food gathering),binatang perburuan yang
dicaro antara lain gajah,banteng,badak,rusa kerbau liar dan juga ikan dan
kerang laut,sedangkan bahan makanan yang di cari adalah ubi,daun-daunan,dan
buah-buahan,
2) Mengenal kebutuhan berkelompok dan hubungan
berkelompok sangat erat
3) Memiliki pemimpin yang dihormati dan di taati
4) Mengenal pembagian kerja yaitu laki-laki
bertugas untuk berburu dan meramu dan wanita bertugas mengumpulkan dan
menyeleksi buah-buahan yang dapat di makan serta memelihara anak-anaknya
Kehidupan ekonomi masa berburu dan meramu tingkat awal memiliki ciri-ciri
berikut:
1)
Food gathering
2)
Makanan dikumpulkan dengan
cara berburu dan meramu
3)
Kebutuhan akan tempat tinggal
biasanya memilih di tempat yang dekat dangan sumber air maupun di gua-gua di lereng bukit ya itu gua
yang bagian atasnya terlindung dari batu karang yang di sebut abris sous roche
berdasarkan tempat penemuannya
hasil kebudayaan pada zaman palaeolitikum dibagi menjadi dua yaitu:
1)kebudayaan pacitan
Tahun 1935 von koeningswald
mengadakan penggalian di kali baksoko, desa punung,pacitan,jawa timur menemukan
kapak genggam,kapak perimbas,kapak penetah,pahat genggam,flake(alat
serpih),benda-benda tersebut di temukan di lapisan trinil yang merupakan
lapisan plestosen tengah,pada lapisan ini ditemukan pithecanthropus erectus di
temukan di desa trinil,tetapi di sini tidak di temukan alat-alat tesebut
sehingga para ahli membandingkan dengan penemuan fosil yang serupa dengan
pithecanthropus erectus yaitu sinarthropus pekinensis,di gua
choukouten,peking,cina disini banyak di temukan alat-alat batu seperti pada
kebudayaan pacitan oleh karena itu para ahli menyimpulkan bahwa pendukung utama
kebudayaan pacitan adlah pithecan thropus erectus berasal dari masa plestosen
tengah yang merupakan masa perkembangan budaya batu terawal di Indonesia. Selain di Pacitan,alat-alat tersebut ditemukan
pula di beberapa daerah di indo, sepertidi suka bumi(jawa barat),perigi dan
gombong (jawa tengah),tambangsawah(Bengkulu),lahat (Sumatra selatan), kalianda(lampung),awingbangkal(Kalimantan
selatan),cabenge(Sulawesi selatan),sembiran dan trunyan(bali),batu
tring(sumbawa),maumere(flores),atambua(timor).
2)kebudayaan ngandong
Di temukan di daerah sekitar ngandong dan sidorejo dekat ngawi,jawa timur
berupa kapak-kapak gengam dari batu dan alat-alat serpih,dan alat-alat dari
tulang berupa alat penusuk (belati)alat-alat budaya ngandong juga ditemukan di
sangiran (jateng),cabenge(sulsel)alat yang ditemukan adalah flakes dan
alat-alat dari batu kalsedon. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat
sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah Kebudayaan
Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan
tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae
(Sulawesi Selatan)
Von koeningwalds1931 dan 1933 menemukan fosil pithecanthropus di
ngandong,lembah bengawan solo.
2. Zaman Batu
Tengah(Mesolitikum)
Zaman ini
disebut juga dengan zaman batu tengah atau zaman batu madya, yang diperkirakan
berlangsung pada masa holosen (10.000-20.000 tahun yang lalu). Pada zaman
mesolitikum kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum,
yaitu berburu dan menangkap ikan. Ciri-ciri peralatan yang digunakan terbuat
dari batu yang telah di asah tajamnya, zaman ini merupakan peralihan dari zaman
batu tua (paleolitikum) ke zaman batu baru(neolitikum)
Pada zaman
ini manusia sudah mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara
sederhana(berladang) menanam umbi-umbian, cara hidup pada zaman batu tengah
adalah sebagian masih food gathering dan berburu. Perkembangan kebudayaan pada
zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa sebelumnya. Hal ini disebabkan
antara lain:
Ø Keadaan alam yang sudah lebih stabil, yang
memungkinkan manusia dapat hidup dengan lebih tenang, sehingga dapat
mengembangkan kebudayaannya.
Ø Manusia pendukungnya adalah dari jenis homo
sapiens, makhluk yang lebih cerdas dibandingkan pendahulunya.
Ciri khas
zaman batu tengah adalah kejikkenmoddinger
(sampah dapur yang terdiri dari kulit kerang dan siput setinggi 7m) ditemukan
di sepanjang pantai timur pulau sumatra dan abris sous roche(gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia
prasejarah). Kjokkenmoddinger dan
abris sous roche pertama kali
diteliti dan ditemukan oleh Van Stein
Callenfels pada tahun 1925.
3. Zaman Batu
Baru(Neolitikum)
Zaman
Neolitikum berarti zaman batu muda.Di Indonesia,zaman Neolitikum dimulai
sekitar 1.500 SM.cara hidup pada masa neolitikum adalah food
producting,yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada masa itu
manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang
buas. Masa ini merupakan masa bercocok tanam bersamaan dengan berkembangnya
kemahiran mengasah alat-alat batu serta mulai dikenalnya teknologi pembuatan
tembikar.
Pada masa
ini,manusia purba telah mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan padi dan
gabah.Tradisi seperti ini masih dapat dilihat pada masyarakat Badui di
Banten.
dua jenis peralatan yang digunakan
yakni beliung persegi (bagian barat)dan kapak lonjong menyebar di Indonesia
bagian Timur yang di datangkan dari Jepang kemudian
menyebar ke Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku,
4. Zaman Batu
Besar(Megalitkum)
Zaman
Meghalitikum (mega berarti besar, dan lithikum atau lithos berarti
batu). Disebut juga zaman batu besar. Disebut zaman megalitikum karena pada
zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman
ini, manusia sudah mengenal kepercayaan animisme (kepercayaan terhadap roh
nenek moyang atu (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti pohon )dan
dinamisme(kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib
yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan
manusia). Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada zaman
megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara
memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik diperlakukan
secara baik sebagai bentuk penghormatan.
Hasil
budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang berfungsi sebagai sarana pemujaan
kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung hingga zaman logam; bahkan
sampai saat ini kita masih dapat menjumpainya di berbagai daerah di Indonesia
sebagai sisa-sisa tradisi budaya meghalitikum. Adapun hasil budaya megalitikum
ini meliputi Menhir,dolmen,sarkofagus,kubur batu,punden berundak,waruga,
Bali.
b. Zaman Logam
Pada zaman logam, manusia
sudah dapat membuat peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan mudah
dikerjakan daripada batu. logam harus dilebur dahulu sebelum dipakai sebagai
bahan pembuatan peralatan manusia.Oleh karena itu, pada zaman logam, kebudayaan
manusia mestinya lebih tinggi daripada zaman batu. Zaman logam ini dibagi
menjadi dua bagian yakni zaman perunggu dan zaman besi.
Kemampuan
nenek moyang kita membuat benda-benda dengan bahan dasar logam diperoleh dari
orang-orang yang berimigrasi dari Dongson (Vietnam). selain sebagai alat
upacara, karena dianggap mempunyai kekuatan magis.
1) Zaman Tembaga
Pada zaman
ini,manusia baru mengenal peralatan dari logam.Peralatan ini tidak ditemukan di
Indonesia, hanya ditemukan di beberapa Negara seperti Malaysia, Thailand,
Kamboja, dan Vietnam. Sehingga di Indonesia langsung di susul oleh masuknya
zaman perunggu. peralatan yang berhasil dibuat seperti periuk, belanga, dan
sebagainya.
2) Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia telah mendapatkan logam
campuran yang lebih keras daripada tembaga. Perunggu merupakan hasil campuran
antara tembaga dengan timah. Penguasaan teknologi pengolahan dari tembaga dan
timah ini membentuk keterampilan pertukangan masyarakat zaman perunggu. Oleh
sebab itu zaman ini disebut dengan zaman perundagian.
Benda-benda yang diciptakan
pada zaman perunggu digunakan sebagai alat-alat upacara ataupun lambing
kebesaran. Teknik pembuatannya melalui a cire perdue yaitu dengan membuat model terlebih dahulu dari barang yang
akan dibuat dan teknik bivolve yaitu dengan menggunakan cetakan.
Peralatan yang dikenal luas pada zaman ini adalah kapak perunggu. Selain kapak
perunggu, ada juga tombak besar yang bermata besar seperti kapak. Tombak ini
diberi hiasan yang indah dan diperkirakan digunakan untuk upacara keagamaan.
Jenis barang yang terbuat dari perunggu seperti Nekara dan moko, Candrasa,Kapak
corong
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu
geoligi ini dilakukan untuk mengetahui terbentuknya bumi dari masa awal sampai
seperti saat ini, melalui lapisan-lapisan bumi. Melalui
lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda
purbakala. Semakin dalam dari permukaan tanah tempat
ditemukannya fosil atau benda tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda
itu semakin tua dan sebaliknya. Melalui pemeriksaan laboratorium, akan
diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah
menghuninya.berikut adalah uraian mengenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.
Pembabakan prasejarah berdasarkan ilmu
arkeologi bertujuan untuk mengetahui usia manusia purba berdasarkan
peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa perkakas rumah tangga,
patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan alat-alat
untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah makanan dengan
menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti
kayu dan tulang.
Kehidupan
masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa berburu
dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok
tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha
membuat atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka maka lahirlah budaya. Budaya yang semula merupakan budaya batu
mulai dari batu tua,madya, dan muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan
budaya besi atau perunggu bersamaan dengan lahrnya budaya batu besar
(megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan masyarakat seperti animisme
dan dinamisme
DAFTAR PUSTAKA
Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta.
Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X.
Jakarta. Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo.
Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang.
Yudhistira
EmoticonEmoticon