Thursday, 22 October 2015

Makalah Sejarah - Tahapan Perkembangan Zaman Pada Masa Pra-Aksara

Tags

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah hasil diskusi  kelompok kami dapat terselesaikan.
            Makalah  ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai tahapan perkembangan zaman pada masa praaksara.
            Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ummi Baiq Zurriyatun Sholihah selaku guru bidang studi sejarah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
            Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Purworejo, 1 Agustus  2015



Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut masa prasejarah atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Kita dapat mengetahui masa praaksara melalui peninggalan-peninggalan yang bukan berupa tulisan seperti: fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa praaksara.
Salah satu ciri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa awal adalah adanya cara hidup berkelompok. Meskipun masih sangat sederhana, manusia purba telah mengerti akan pentingnya kerja sama dalam kehidupan mereka.
Generasi penerus sekarang ini sudah banyak yang tidak mengenal sejarah-sejarah tentang zaman praaksara atau kehidupan awal masyarakat Indonesia. Padahal hal tersebut sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Tujuan kami menyusun makalah ini untuk menjelaskan tahapan perkembangan pada masa praaksara.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1)      Bagaimana tahapan perkembangan kehidupan pada masa praaksara di Indonesia?
2)      Apa sajakah jenis;jenis manusia purba yang hidup pada zamannya  ?
3)      Apa sajakah peninggalan-peninggalan pada masa praaksara di Indonesia

3.      Tujuan
Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang ingin kami capai adalah:

1)      Dapat menjelaskan proses muncul dan tahapan perkembangan kehidupan pada masa 

         praaksara di Indonesia
2)      Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3)      Untuk mengetahui peninggalan- peninggalan pada masa praaksara di Indonesia

    4.  Metode
Metode yang kami gunakan untuk menyusun makalah ini, yaitu melalui studi pustaka dan pengambilan dari berbagai sumber di internet.


BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA
            Praaksara berasal dari gabungan kata  pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa prasejarah,yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan.

Pemenuhan kebutuhan hidup masih diperoleh dengan cara berburu dan meramu bahan makanan yang tersedia di alam.

            Dalam perkembangannya, masyarakat prasejarah mulai menemukan benda-benda dari logam untuk bercocok tanam. Penemuan benda-benda dari logam ini sekaligus menandai mulai berakhirnya zaman prasejarah yang disebut juga zaman protosejarah.


1.      Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi 
Zaman praaksara di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan.
 a. Archaeikum atau Azoikum (Zaman Tertua)
            Zaman ini berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun. Keadaan kulit bumi masih labil, masih menyerupai gumpalan bola gas, dan kulit bumi sangat panas karena masih dalam proses pembentukan. Oleh karena itu, pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
        b. Paleozoikum atau Zaman Primer (Zaman Kehidupan Tua)
            Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar, secara berangsur-angsur tempratur bumi mendingin. Akan tetapi pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu atau mikroorganisme, hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, amfibi dan reptil. Adapula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan. Zaman ini ditandai dengan munculnya kehidupan darat yang berasal dari air. Pada masa itu telah muncul tumbuhan dan hewan dan berkembang pertama kalinya, termasuk tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi, serangga,dan reptil. 
        c. Mesozoikum  atau Zaman Skunder (Zaman Kehidupan Pertengahan)
            Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. iklim semakin membaik.Pohon-pohon yang besar dan hewan yang hidup di darat mulai muncul. Beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali bahkan ada yang melebihi seekor buaya. Mulai muncul beragam hewan bertubuh besar seperti berbagai jenis hewan reptil dinosaurus dan gajah purba atau mamut. Menjelang berakhirnya  masa ini mulai muncul berbagai jenis burung dan binatang menyusui.
            Masa mesozoikum dikenal sebagai zaman reptil: dinosaurus menjadi penguasa hampir sepanjang masa ini, namun kemudian punah secara mendadak pada 65 juta tahun yang lalu, hal ini diperkirakan akibat tumbukan meteorid raksasa, yang membuat bumi diliputi debu. Pada akhir masa ini mulai muncul jenis mamalia.
         d. Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru)
            Zaman ini berlangsung kurang lebih 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Keadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehiddupan berkembang dengan pesat. Zaman ini dibagi atas dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kwarter.
1.      Zaman Tersier(Zaman Ketiga)
Pada zaman ini binatang-binatang menyusui berkembang pesat, sedangkan reptil-reptil raksasa lambat laun lenyap. Hal terpenting pada zaman ini munculnya  jenis perimata seperti kera dan monyet. Setelah zaman reptil raksasa punah, terjadi perkembangan
jenis kehidupan lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta.Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan dan moluska,sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.Sedangkan tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan banyak variasi seperti semak belukar, tumbuhan merambat,dan rumput.

hal-hal penting yang berkaitan dengan zaman tersier adalah sebagai berikut:

- berlangsung sekitar 60 juta tahun

- ditandai dengan perkembangan binatang menyusui jenis primata. Contoh binatang tersebut adalah kera.
2.      Zaman Kwarter(Zaman Keempat)

Ciri-ciri zaman kuarter adalah sebagai berikut:

- merupakan zaman yang terpenting karena dimulainya adanya kehidupan manusia

- zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan holosen.           
*      Pembagian zaman kuarter
1)      Zaman pleistosen(Dillivium)
Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun. Zaman ini disebut juga zaman es(zaman glacial).pada kala pleistosen diperkirakan manusia purba mulai muncul.
Disebut zaman glasial karena  temperature bumi saat itu sanagat rendah dan gletser yang berada di wilayah kutub utara mencair hingga menutupi sebagian benua-benua besar seperti Asia,Eropa dan amerika .meluasnya permukaan es menyebabkan turunnya permukaan air laut.pada saat itu di Indonesia bagian barat terbentuk paparan Sunda dan di sebelah timur paparan Sahul,zaman plestosin terdiri dari tiga lapisan yaitu:
1.      Plestosiin bawah dengan manusia pendukung yaitu pithecanthropus robustus,pithechanthropus mojokertensis,dan meganthrpus palaeojavanicus
2.      Plestosin tengah dengan manusia pendukung pithecanthropus erectus
3.      Plestosin atas dengan manusia pendukung yaitu homo wajakensis dan homo solooensis


2)      Zaman holosenal(Dlivium)
Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan berkembang sampai sekarang.
Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang.
Manusia modern seperti manusia sekarang,diperkirakan muncul pada kala Holosen ini.
2.  Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi
Pembagian menurut arkeologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil benda-benda dari kebudayaan yang telah lalu atau ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala, pembagian ini didasarkan pada bahan-bahan dari peninggalan yang berasal dari kebudayaan manusia itu sendiri. Berdasarkan benda-benda peninggalan perkembangan kebudayaan prasejarah maka priodesisasi dibagi sebagai berikut:
a.      Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia purba saat itu dibuat dari batu. Walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Akan tetapi secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari zaman batu. Zaman batu dapat dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut :
1.      Zaman Batu Tua(Paleolitikum)
Pengertian paleolithikum, berasal dari dua kata yaitu paleos yang artinya tua dan lithikum dari kata lithos yang berarti batu, karena itu zaman paleolithikum sering disebut juga dengan zaman batu tua.
       Zaman batu tua diperkirakan berlangsung selama 50.000-10.000 SM. Manusia yang hidup pada zaman ini adalah Manusia Peking dan Manusia Jawa. Ciri-ciri kehidupan zaman batu tua antara lain hidup berpindah-pindah atau nomaden, berburu, dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food gathering) dan manusia berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya atau mempertahankan kelompok manusia lainnya. Pada zaman batu tua, alat-alat yang dibuat sangat kasar serta sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-benturkan antara batu yang satu dengan batu yang lainnya, sehingga menyerupai kapak dan dipergunakan sebagai alat. Menurut Teuku Jacob, pada zaman batu tua telah terdapat bahasa sebagai alat komunikasi, meskipun dalam tingkat yang sederhana.berdasarkan ciri kehidupan masyarakat pada masa palaeolitikum manusia pada zaman itu masuk dalam tahap meramu dan berburu tingkat awal yaitu masa di mana kehidupan manusia masih berpusat pa,/da upaya mempertahankan diri di tengah-tengah alam yang penuh tanatangan dengan kemampuan yang terbatas dengan manusia pendukungnya adalah manusia jenis pithecanthropus,meganthropus palaeojavanicus,homo soloensis,homo wajakensis,dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Hidupnya berpindah-pindah(nomaden) dan menggantungkan makanan pada alam (food gathering),binatang perburuan yang dicaro antara lain gajah,banteng,badak,rusa kerbau liar dan juga ikan dan kerang laut,sedangkan bahan makanan yang di cari adalah ubi,daun-daunan,dan buah-buahan,
2) Mengenal kebutuhan berkelompok dan hubungan berkelompok sangat erat
3) Memiliki pemimpin yang dihormati dan di taati
4) Mengenal pembagian kerja yaitu laki-laki bertugas untuk berburu dan meramu dan wanita bertugas mengumpulkan dan menyeleksi buah-buahan yang dapat di makan serta memelihara anak-anaknya
Kehidupan ekonomi masa berburu dan meramu tingkat awal memiliki ciri-ciri berikut:
1)      Food gathering
2)      Makanan dikumpulkan dengan cara berburu dan meramu
3)      Kebutuhan akan tempat tinggal biasanya memilih di tempat yang dekat dangan sumber air  maupun di gua-gua di lereng bukit ya itu gua yang bagian atasnya terlindung dari batu karang yang di sebut abris sous roche
           
berdasarkan tempat penemuannya hasil kebudayaan pada zaman palaeolitikum dibagi menjadi dua yaitu:
1)kebudayaan pacitan
Tahun 1935 von koeningswald mengadakan penggalian di kali baksoko, desa punung,pacitan,jawa timur menemukan kapak genggam,kapak perimbas,kapak penetah,pahat genggam,flake(alat serpih),benda-benda tersebut di temukan di lapisan trinil yang merupakan lapisan plestosen tengah,pada lapisan ini ditemukan pithecanthropus erectus di temukan di desa trinil,tetapi di sini tidak di temukan alat-alat tesebut sehingga para ahli membandingkan dengan penemuan fosil yang serupa dengan pithecanthropus erectus yaitu sinarthropus pekinensis,di gua choukouten,peking,cina disini banyak di temukan alat-alat batu seperti pada kebudayaan pacitan oleh karena itu para ahli menyimpulkan bahwa pendukung utama kebudayaan pacitan adlah pithecan thropus erectus berasal dari masa plestosen tengah yang merupakan masa perkembangan budaya batu terawal di Indonesia. Selain di Pacitan,alat-alat tersebut ditemukan pula di beberapa daerah di indo, sepertidi suka bumi(jawa barat),perigi dan gombong (jawa tengah),tambangsawah(Bengkulu),lahat (Sumatra selatan), kalianda(lampung),awingbangkal(Kalimantan selatan),cabenge(Sulawesi selatan),sembiran dan trunyan(bali),batu tring(sumbawa),maumere(flores),atambua(timor).
2)kebudayaan ngandong
Di temukan di daerah sekitar ngandong dan sidorejo dekat ngawi,jawa timur berupa kapak-kapak gengam dari batu dan alat-alat serpih,dan alat-alat dari tulang berupa alat penusuk (belati)alat-alat budaya ngandong juga ditemukan di sangiran (jateng),cabenge(sulsel)alat yang ditemukan adalah flakes dan alat-alat dari batu kalsedon. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan)
Von koeningwalds1931 dan 1933 menemukan fosil pithecanthropus di ngandong,lembah bengawan solo.

2.      Zaman Batu Tengah(Mesolitikum)
Zaman ini disebut juga dengan zaman batu tengah atau zaman batu madya, yang diperkirakan berlangsung pada masa holosen (10.000-20.000 tahun yang lalu). Pada zaman mesolitikum kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu berburu dan menangkap ikan. Ciri-ciri peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang telah di asah tajamnya, zaman ini merupakan peralihan dari zaman batu tua (paleolitikum) ke zaman batu baru(neolitikum)
Pada zaman ini manusia sudah mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana(berladang) menanam umbi-umbian, cara hidup pada zaman batu tengah adalah sebagian masih food gathering dan berburu. Perkembangan kebudayaan pada zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Ø  Keadaan alam yang sudah lebih stabil, yang memungkinkan manusia dapat hidup dengan lebih tenang, sehingga dapat mengembangkan kebudayaannya.
Ø  Manusia pendukungnya adalah dari jenis homo sapiens, makhluk yang lebih cerdas dibandingkan pendahulunya.
Ciri khas zaman batu tengah adalah kejikkenmoddinger (sampah dapur yang terdiri dari kulit kerang dan siput setinggi 7m) ditemukan di sepanjang pantai timur pulau sumatra dan abris sous roche(gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia prasejarah). Kjokkenmoddinger dan abris sous roche pertama kali diteliti dan ditemukan oleh Van Stein Callenfels pada tahun 1925.

3.      Zaman Batu Baru(Neolitikum)
Zaman Neolitikum berarti zaman batu muda.Di Indonesia,zaman Neolitikum dimulai  sekitar 1.500 SM.cara hidup pada masa neolitikum adalah food producting,yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Masa ini merupakan masa bercocok tanam bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat batu serta mulai dikenalnya teknologi pembuatan tembikar.
Pada masa ini,manusia purba telah mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi seperti ini masih dapat dilihat pada masyarakat Badui di  Banten.
 dua jenis peralatan yang digunakan yakni beliung persegi (bagian barat)dan kapak lonjong menyebar di Indonesia bagian Timur yang di datangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku,
4.      Zaman Batu Besar(Megalitkum)
Zaman Meghalitikum (mega berarti besar, dan lithikum atau lithos berarti batu). Disebut juga zaman batu besar. Disebut zaman megalitikum karena pada zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini, manusia sudah mengenal kepercayaan animisme (kepercayaan terhadap roh nenek moyang atu (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti pohon )dan dinamisme(kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia). Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada zaman megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan.
Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung hingga zaman logam; bahkan sampai saat ini kita masih dapat menjumpainya di berbagai daerah di Indonesia sebagai sisa-sisa tradisi budaya meghalitikum. Adapun hasil budaya megalitikum ini meliputi   Menhir,dolmen,sarkofagus,kubur batu,punden berundak,waruga,
Bali.

b.      Zaman Logam
Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan mudah dikerjakan daripada batu. logam harus dilebur dahulu sebelum dipakai sebagai bahan pembuatan peralatan manusia.Oleh karena itu, pada zaman logam, kebudayaan manusia mestinya lebih tinggi daripada zaman batu. Zaman logam ini dibagi menjadi dua bagian yakni zaman perunggu dan zaman besi.
Kemampuan nenek moyang kita membuat benda-benda dengan bahan dasar logam diperoleh dari orang-orang yang berimigrasi dari Dongson (Vietnam). selain sebagai alat upacara, karena dianggap mempunyai kekuatan magis.
1)      Zaman Tembaga
Pada zaman ini,manusia baru mengenal peralatan dari logam.Peralatan ini tidak ditemukan di Indonesia, hanya ditemukan di beberapa Negara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Sehingga di Indonesia langsung di susul oleh masuknya zaman perunggu. peralatan yang berhasil dibuat seperti periuk, belanga, dan sebagainya.

2)      Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia telah mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Perunggu merupakan hasil campuran antara tembaga dengan timah. Penguasaan teknologi pengolahan dari tembaga dan timah ini membentuk keterampilan pertukangan masyarakat zaman perunggu. Oleh sebab itu zaman ini disebut dengan zaman perundagian.
            Benda-benda yang diciptakan pada zaman perunggu digunakan sebagai alat-alat upacara ataupun lambing kebesaran. Teknik pembuatannya melalui a cire perdue yaitu dengan membuat model terlebih dahulu dari barang yang akan dibuat dan teknik bivolve yaitu dengan menggunakan cetakan. Peralatan yang dikenal luas pada zaman ini adalah kapak perunggu. Selain kapak perunggu, ada juga tombak besar yang bermata besar seperti kapak. Tombak ini diberi hiasan yang indah dan diperkirakan digunakan untuk upacara keagamaan.
Jenis barang yang terbuat dari perunggu seperti Nekara dan moko, Candrasa,Kapak corong

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti saat   ini, melalui lapisan-lapisan bumi. Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala.  Semakin dalam  dari permukaan tanah  tempat ditemukannya fosil atau benda tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan sebaliknya.  Melalui pemeriksaan laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah menghuninya.berikut adalah uraian mengenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.
Pembabakan  prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi  bertujuan untuk mengetahui usia manusia purba berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa perkakas rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah makanan dengan menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti kayu dan tulang.
Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa berburu dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha membuat atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka lahirlah budaya. Budaya yang semula merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu bersamaan dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan masyarakat seperti animisme dan dinamisme


DAFTAR PUSTAKA

 Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X,  Jakarta. Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira


EmoticonEmoticon