BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Membaca
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu yang telah ditulis ataupun
dikarang oleh seseorang. Membaca menuntun kita untuk memperoleh dan menganalisa
informasi yang kita dapat sehingga bermanfaat pada kehidupan. Maka dari itu,
membaca merupakan hal yang sangat penting sebagai penuntun kehidupan manusia.
Lalu apa yang kita baca? Di era globalisasi ini kita dituntut untuk menguasi
tekhnologi sehingga kita juga bisa mengakses informasi dari dunia digital,
berbeda dengan zaman dahulu yang membaca hanya bersumber dari buku maupun
tulisan-tulisan yang telah disajikan. Maka dari itu seharusnya kita mampu mendapatkan informasi yang lebih
luas daripada orang-orang pada zaman dulu.
Pada
zaman serba digital ini kita diberikan kebebasan untuk mengakses informasi di
dunia maya, namun juga terdapat berbagai macam dampak yang bisa menimbulkan
kerugian bagi diri kita. Maka dari itu kita harus pandai-pandai memilah dan
menyeleksi infromasi apapun yang kita terima. Hal yang paling membahayakan
adalah kita menjadi memiliki sifat ketergantungan atau kecanduan akan dunia
maya yang bebas kita akses pada zaman ini. Manusia menjadi lebih asyik dengan
dunia maya dan mulai melupakan hal-hal yang lebih bermanfaat untuk dilakukan. Salah
satunya adalah membaca. Kebanyakan orang kecanduan dengan dunia maya sehingga
mengabaikan budaya membaca yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Sebut saja bermain video game, bermain sosial media, melihat video bahkan
mengakses situs-situs yang tidak bertanggung jawab menjadi alasan utama yang
menjauhkan manusia dari budaya membaca. Bangsa Indonesia khususnya pemuda perlu
meningkatkan budaya membaca dengan tujuan untu mencari ilmu yang bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa yang akan datang.
Menyadari
bahwa budaya membaca mulai memudar di kalangan remaja Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Purworejo menggencarkan program
berupa literasi rutin setiap pagi hari lima belas menit sebelum kegiatan
belajar mengajar dimulai. Hal ini bertujuan supaya remaja di SMA N 1 Purworejo
tetap melestarikan budaya membaca dan dapat memanfaatkan teknologi informasi
dengan optimal.
Namun
tidak semua rencana dapat berjalan tanpa ada hambatan. Selama program ini
terlaksana pasti terdapat beberapa kendala yang menjadi tantangan bagi
pelaksanaan program tersebut. Disini penulis tertarik untuk meneliti dan
menguji seberapa jauh program literatur ini bermanfaat bagi para siswa SMA N 1
Purworejo, mengetahui seberapa minat kah siswa SMA N 1 Purworejo terhadap
program tesebut dan juga meneliti pengaruh ada atau tidak nya program literatur
ini di sekolah penulis.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasikan penelitian sebagai berikut
:
1. Membaca
adalah hal yang wajib dilakukan oleh siswa dan generasi muda.
2. Berkembang
pesatnya teknologi sehingga memudarkan budaya membaca.
3. Kurangnya
minat siswa SMA N 1 Purworejo terhadp program literasi
4. Pengaruh
program literasi terhadap minat baca siswa
5. Tingkat
efektivitas program litrasi terhadap siswa
C. Rumusan Masalah
1. Mengapa
kemajuan teknologi menjadi faktor penghambat budaya membaca?
2. Bagaimana
minat siswa terhadap program literasi ?
3. Bagaimana
pengaruh program litrasi terhadap minat baca siswa?
4. Apakah
program litersi di SMA N 1 Purworejo berjalan secara efektif ?
D. Tujuan
1. Mengetahui
penyebab penghambat budaya membaca
2. Mengetahui
tingkatan minat siswa terhadap program literasi
3. Mengetahui
pengaruh program literasi terhadap peningkatan minat baca siswa
4. Mengetahui
efektivitas pelaksanaan program literasi sekolah
E.
Manfaat
1. Kita
dapat mengetahui penyebab penghambat budaya membaca
2. Kita
dapat mengetahui seberapa minat siswa terhadap program literasi
3. Kita
dapat mengetahui pengaruh program literasi terhadap peningkatan minat baca
siswa
4. Kita
bisa mengetahui seberapa efektif pelaksanaan program literasi sekolah
F.
Batasan
Istilah
1.
Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterpretasi
yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis dalam media tulisan.
2. Pengertian membaca menurut ahli :
a. Pengertian membaca menurut Kholid A.
H dan Lilis S (1997: 140), Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan
rangkaian lambang – lambang bahan tulis yang dilihatnya dari huruf menjadi
kata, kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.\
b. Pengertian membaca menurut
Tampubolon (1990: 5), membaca adalah suatu cara untuk membina daya nalar.
Dengan kebiasaan membaca daya nalar siswa menjadi lebih terbina. Kita dapat
membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggerakkan telunjuk untuk membaca.
c. Pengertian membaca menurut Samsu
Somadayo (2011: 4) mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan interaktif
untuk memetik serta memahami arti yang terkandung di dalam bahan tulis.
d. Pengertian membaca menurut Artanto
(2009) Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang
tertulis kemudian menalarkannya.
e. Pengertian membaca menurut Miles A
Tingker dan Contasc, membaca melibatkan proses identifikasi dan proses mengingat
suatu bahan bacaan yang disajikan sebagai rangsangan untuk membangkitkan
pengalaman dan membentuk pengertian baru melalui konsep-konsep yang relevan
yang telah dimiliki oleh pembaca. (Darmiyati, Zuchdi, Strategi Meningkatkan
Kemampuan Membaca, Yogyakarta : UNY Press, 2007, hal:22)
3. Pengertian
Literasi :
a. Menurut
kamus online Merriam-Webster, Literasi berasal dari istilah latin 'literature'
dan bahasa inggris 'letter'. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek
huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun
lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya
"Kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara
visual (adegan, video, gambar)."
b. National
Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai "Kemampuan
individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah
pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan
masyarakat." Definisi ini memaknai Literasi dari perspektif yang lebih kontekstual.
Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi tergantung pada
keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.
c. Di
lain sisi, Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi adalah
kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki
dalam hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata
dan membaca dunia.
d. Sementara
menurut UNESCO, literasi adalah seperangkat keterampilan nyata -- khususnya
keterampilan kognitif membaca dan menulis -- yang terlepas dari konteks di mana
keterampilan itu diperoleh dan dari siapa
memperolehnya.
EmoticonEmoticon