Berbagai kajian tentang manfaat musik klasik sampai saat ini memang masih terus dilakukan banyak pihak. Berbagai hasil penelitian juga terus bermunculan. Misalnya, seperti hasil penelitian yang diungkapkan oleh University of Maryland School of Medicine yang disampaikan pada acara Scientific Sessions di the American Heart Association pada 11 November 2008 lalu. Dalam kajian berjudul Positive Emotions and the Endothelium: Does Joyful Music Improve Vascular Health itu, peneliti yang diwakili Michael Miller, MD, menyebut bahwa mendengarkan musik favorit selama 30 menit dapat membantu melepas hormon endorphin untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi stres. Berbagai jenis musik disebutkan punya pengaruh dalam penelitian ini, termasuk salah satunya adalah musik klasik. Endorphin sendiri dikenal sebagai substansi yang menyebabkan seseorang merasa senang, bahagia, dan giat beraktivitas. (umm.edu, 11 November 2008)
Menilik hasil penelitian tersebut, tak salah jika Widyanarto menjadikan musik klasik sebagai salah satu cara menghilangkan stres saat bekerja. Selain itu sebenarnya musik klasik juga banyak bermanfaat bagi perkembangan otak dan menunjang kecerdasan. Berikut beberapa manfaat yang terungkap dari sejumlah penelitian:
1. Musik klasik meningkatkan kemudahan penyerapan terhadap materi pelajaran
Sebuah penelitian berjudul Music During Lectures: Will Students Learn Better yang diadakan oleh Université de Caen Basse-Normandie, Prancis bekerja sama dengan German Sport University Köln Jerman, pada tahun 2011 menemukan fakta menarik tentang pengaruh musik klasik terhadap tingkat kecerdasan. Disebutkan bahwa murid-murid yang belajar dengan sekaligus diperdengarkan musik klasik sebagai pengiringnya, ternyata berhasil menyelesaikan beberapa soal yang diajukan lebih cepat daripada siswa yang tidak diperdengarkan musik klasik sama sekali. (academia.edu, 21 Oktober 2011)
2. Musik klasik bisa memperlambat dampak terjadinya dementia (kepikunan)
Sebuah penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Doctor Irma Jarvela dari University of Helsinki Finlandia berjudul The effect of listening to music on human transcriptome, menemukan keterkaitan antara mendengarkan musik klasik dengan perlambatan terjadinya dementia (kepikunan) yang terkait dengan kerja otak. Disebutkan bahwa mendengarkan musik klasik gubahan Mozart dalam salah satu komposisinya (No 3) selama 20 menit, mampu meningkatkan aktivitas gen di otak yang terkait dengan ingatan dan pembelajaran. Meski demikian, disebutkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan fakta tersebut (peerj.com, 12 Maret 2015)
3. Musik klasik bisa meningkatkan kecerdasan spasial
Salah satu bentuk kecerdasan manusia adalah kecerdasan spasial. Ini merupakan bentuk kecerdasan seseorang dalam menangkap dan memvisualisasikan ruang dalam memorinya. Kecerdasan ini penting dimiliki oleh orang yang bergelut di bidang seni, arsitek, desainer, hingga berbagai profesi terkait gambar dan ruang. Dalam sebuah penelitian yang kemudian dikenal sebagai Mozart Effect, disebutkan kaitan antara mendengarkan musik klasik khususnya Mozart Sonata No K448 (salah satu komposisi Mozart), selama 10 menit, IQ seseorang bisa meningkat poinnya antara delapan hingga sembilan poin. Meski begitu, Rauscher FH yang melakukan penelitian berjudul Musik and Spatial Task Performance pada tahun 1993 yang dimuat pada jurnal online Pubmed itu mengatakan, bahwa masih diperlukan kajian lebih lanjut tentang penemuan tersebut. (ncbi.nlm.nih.gov, 11 April 2001)
Musik klasik memang bermanfaat. Namun, terkait dengan penelitian musik klasik yang masih akan terus dilakukan, harus disadari bahwa meningkatkan kecerdasan seseorang memerlukan berbagai faktor. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kecerdasan otak yang lebih tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli saraf.
EmoticonEmoticon