PANCASILA DAPAT
MENGATASI BERBAGAI KONFLIK
1.
Di Indonesia tidak pernah putus-putusnya orang percaya
kepada Tuhan, bukti-buktinya: bangunan peribadatan, kitab suci dari berbagai
agama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, upacara keagamaan pada
peringatan hari besar agama, pendidikan agama, rumah-rumah ibadah, tulisan
karangan sejarah/dongeng yang mengandung nilai-nilai agama. Hal ini menunjukkan kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.
Bangsa Indonesia terkenal ramah
tamah, sopan santun, lemah lembut dengan sesama manusia, bukti-buktinya misalnya
bangunan padepokan, pondok-pondok, semboyan aja dumeh, aja adigang adigung
adiguna, aja kementhus, aja kemaki, aja sawiyah-wiyah, dan sebagainya, tulisan
Bharatayudha, Ramayana, Malin Kundang, Batu Pegat, Anting Malela, Bontu Sinaga,
Danau Toba, Cinde Laras, Riwayat dangkalan Metsyaha, membantu fakir miskin,
membantu orang sakit, dan sebagainya, hubungan luar negeri semisal perdagangan,
perkawinan, kegiatan kemanusiaan; semua meng-indikasikan adanya Kemanusiaan
yang adil dan beradab.
3.
Bangsa Indonesia juga memiliki
ciri-ciri guyub, rukun, bersatu, dan kekeluargaan, sebagai bukti-buktinya
bangunan candi Borobudur, Candi Prambanan, dan sebagainya, tulisan sejarah
tentang pembagian kerajaan, Kahuripan menjadi Daha dan Jenggala, Negara
nasional Sriwijaya, Negara Nasional Majapahit, semboyan bersatu teguh bercerai
runtuh, crah agawe bubrah rukun agawe senthosa, bersatu laksana sapu lidi,
sadhumuk bathuk sanyari bumi, kaya nini lan mintuna, gotong royong membangun
negara Majapahit, pembangunan rumah-rumah ibadah, pembangunan rumah baru,
pembukaan ladang baru menunjukkan adanya sifat persatuan.
4.
Unsur-unsur demokrasi sudah ada
dalam masyarakat kita, bukti-buktinya: bangunan Balai Agung dan Dewan
Orang-orang Tua di Bali untuk musyawarah, Nagari di Minangkabau dengan syarat
adanya Balai, Balai Desa di Jawa, tulisan tentang Musyawarah Para Wali, Puteri
Dayang Merindu, Loro Jonggrang, Kisah Negeri Sule, dan sebagainya, perbuatan
musyawarah di balai, dan sebagainya, menggambarkan sifat demokratis Indonesia;
5.
Dalam hal Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia, bangsa Indonesia dalam menunaikan tugas hidupnya
terkenal lebih bersifat sosial dan berlaku adil terhadap sesama, bukti-buktinya
adanya bendungan air, tanggul sungai, tanah desa, sumur bersama, lumbungdesa,
tulisan sejarah kerajaan Kalingga, Sejarah Raja Erlangga, Sunan Kalijaga, Ratu
Adil, Jaka Tarub, Teja Piatu, dan sebagainya, penyediaan air kendi di muka
rumah, selamatan, dan sebagainya.
DIMENSI YANG TERKANDUNG DALAM SETIAP SILA
PANCASILA
1.) Dimensi
Realita.
Contoh
penerapan dimensi realita menurut Pancasila :
Sila
1 : seseorang menjalankan ibadah menurut agamanya.
Sila
2 : tidak memebeda-bedakan suku bangsa.
Sila
3 : gotong royong membersihkan kelas.
Sila
4 : memilih pengurus kelas.
Sila
5 : menyantuni anak yatim.
2.) Dimensi
Idealisme
Contoh
penerapan dimensi idealisme menurut Pancasila :
Sila
1 : Pengakuan terhadap adanya Tuhan yang Maha Esa.
Sila
2 : Pengakuan terhadap harkat martabat manusia.
Sila
3 : Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila
4 : Terwujudnya lembaga perwakilan yang demokratis.
Sila
5 : Terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
3.) Dimensi
Fleksibelitas
Contoh
penerapan dimensi idealisme menurut Pancasila :
Sila
1 : diakuinya Konghuchu sebagai agama baru.
Sila
2 : adanya Undang-Undang tentang HAM.
Sila
3 : pengaturan tentang wilayah laut.
Sila
4 : pemilihan presiden secara langsung.
Sila
5 : mendirikan bank syari’ah untuk meningkatkan taraf hiduprakyat.
SIKAP POSITIF YANG SESUAI DENGAN SILA-SILA PANCASILA
SILA
PERTAMA :
1. Melaksanakan
kewajiban dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Membina
kerjasama dan tolong-menolong antar umat beragama
3. Mengembangkan siap saling bertoleransi
4. Tidak
memaksakan kehendak
SILA KEDUA :
1.
Memperlakukan manusia sesuai
harkat dan martabatnya
2.
Mengakui persamaan
derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan
3.
Mengembangkan sikap
tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain
4.
Gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan
SILA KETIGA :
1. Sanggup
dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
2. Bangga
dan cinta terhadap tanah air
3. Mengembangkan
sikapa persatuan dan kesatuan
4. Memajukan
pergaulan dan peraturan bangsa
SILA
KEEMPAT :
1.
Mengutamakan musyawarah mufakat
2.
Tidak boleh memaksakan kehendak
3.
Mengakui bahwa setiap manusia memiliki
kedudukan yang sama
4.
Memberikan kepercayaan pada wakil-wakil
rakyat yang telah dipilih
SILA KELIMA :
1. Mengembangkan
sikap gotong royong dan kekeluargaan
2. Tidak
melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum
3. Suka
bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar terhadap
masalah-masalah yang dihadapi
4. Suka
melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial
ANGGOTA KELOMPOK :
1. ABINAWA
BISMADI C. S (01)
2. MUH
MELFIN ZAINUL F (16)
3. WAHIB
ADIYATMA (22)
4. WIJANG
SRI HASCARYO (23)
EmoticonEmoticon