Selasa, 7 Maret 2016 saya mengikuti diklat Gamma/Gading yang diadakan di Pusat Studi Kebudayaan, UGM, Yogyakarta. Kami berangkat dari SMA N 1 Purworejo pukul 07.15 WIB dan tiba di tempat tujuan pukul 08.45 WIB. Kami mengikuti serangkaian acara workshop yang di
sampaikan oleh Bapak Aprinus Salam dan Bapak Wahjudi Djaja hingga pukul 12.30 WIB. Setelah itu, kami berfoto bersama dan akhirnya sampai di penghujung acara yaitu makan siang :v setelah makan siang kami bersama pergi ke Masjid Utama UGM untuk menunaikan ibadah shalat Dzuhur
Di Pusat Studi Kebudayaan (PSK) Real Candid lhoh, by : Farrah Raihan N. Aisyah |
Menuju rangkaian acara selanjutnya kami langsung meluncur ke Malioboro untuk sekedar bersenang-senang. Bis yang kami naiki parkir di tempat parkir dekat Taman Pintar dan jaraknya lumayan jauh untuk sampai ke Malioboro. Waktu itu cuaca kurang bersahabat, hujan deras luar biasa. Sampai di sana kami tidak langsung turun, kami menyempatkan diri untuk bertukar kado yang telah kami siapkan sembari menunggu hujan reda. Akhirnya pukul 14.57 WIB acara bertukar kado selesai tapi hujan belum reda :'v yaudah terpaksa nya hujan-hujanan buat ke Malioboro nya.
Nah ini cerita yang cukup menarik bagi saya, Abda, maupun Azmi. Jadi kami bertiga berencana jalan ke Malioboro Mall untuk menghabiskan waktu, awalnya kami berniat untuk jalan kaki seperti teman-teman lainnya, namun ada bapak tukang becak yang nawarin kami dengan harga yang cukup murah Rp5000,00 buat per-orang katanya dan kami setuju. Tanpa berpikir panjang kami langsung masuk ke dalam becak yang sebenarnya sangat cukup sempit buat kami bertiga :') dan saat didalam saya nanya sama bapak tukang becak
dan dengan tegas bapaknya jawab
"Nggak bisa mas, saya nawarinnya ke Pusat Pembelanjaan(Bakpia, Dagadu, Batik) kalo ke Malioboro jauh mas gak berani lawan arus harus muter lewat belakang."
Kami hening sejenak, lalu bisik bisik
"Wanjrit salah sasaran" kata Azmi
"Piye ki, Rasah wae po? Mlaku wae kaya liane." Tambah saya
Nah udah mau setuju buat jalan kaki si Abda malah bilang ke bapak tukang becak-nya
"Pak nek misale wonten ing bakpia mawon saged mboten? Mboten sah teng digdado kaliyan batik?"
"Nggih saged mas." Bales bapak tukang becak-nya
Abda mah emang kayak gitu orangnya, baik hati banget katanya gak enak kalo udah masuk ke dalam becaknya terus tiba-tiba mau jalan kaki aja :'v. Yaudah alhasil kami pergi ke toko Bakpia dulu lalu beli satu kotak bakpia ekonomis yang harganya Rp30.000 dibayar pake uang urunan lalu bilang ke bapaknya kalo mbaliknya mau berhenti di titik 0 km, eh dia bilang ndak bisa, nggak lewat situ mas-_- malah nawarin ke malioboro. Yaudah kami iya-in lagi dan becak nya jalan sampe Malioboro dengan ongkos tambahan, total jadi bayar Rp30.000,00. Lucunya waktu mau ke Malioboro kita lewat titik 0km yang dibilang gak bisa berhenti di situ, emang sih jalannya muter lewat pasar Bringharjo tapi kan sama aja lewat pakk :3 dan dari pasar Bringharjo sampe ke Malioboro Mall itu masih jauhhh banget, nggak beda jauh sama yang jalan kaki dari awal... Rugi-rugi :v
Alhamdulillah :') |
Udah. Selesai makan kami langsung kembali ke bis, diperjalanan ragu mau naik becak apa jalan kaki, akhirnya saya sama Azmi naik becak sedangkan Abda trauma takut dibohongin sama tukang becaknya jadi dia lebih memilih jalan kaki. Sampai di tempat Parkir bis kami shalat dan melanjutkan perjalanan pulang. Alhamdulillah kami sampai di sekolah tercinta pukul 18.55 WIB tanpa halangan suatu apapun. Luar Biasa, pengalaman berharga yang tidak saya dapatkan bersama keluarga dan dengan konyolnya didapatkan bersama teman seperjuangan saya. Terimakasih buat kalian yang udah baca sampai bawah, maaf kalo kurang menarik karena saya juga masih belajar maaf juga kalo keliatan norak dsb. karena saya rasa ini memang perlu saya cantumkan dalam sejarah hidup saya dan terimakasih juga buat teman-teman Gamma/Gading, para senior kami dan khususnya buat kalian coeg, Abda & Azmi :'v
1 komentar so far
Sangat bermanfaat kak
EmoticonEmoticon