BAB IX
9.1 BATASAN DAN CIRI- CIRI KALIMAT
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh.
Ciri- ciri :
a.
Dalam
wujud lisan
-
Diucapkan
dengan nada, jeda, intonasi
b.
Dalam
wujud tulisan
-
Dimulai
dengan huruf kapital
-
Diakhiri
dengan tanda baca ( titik/ seru/ tanya)
-
Ditengah
kalimat terdapat tanda baca ( koma/ titik dua/ tanda pisah (-)) dan spasi.
9.2 BAGIAN- BAGIAN KALIMAT
Antara kalimat dan kata terdapat dua
satuan sintaksis antara, yaitu Klausa dan Frasa.
Klausa : Satuan sintaksis yang terdiri dua kata atau lebih yang mengandung
unsur predikasi
Frasa : Satuan sintaksis yang terdiri dua kata
atau lebih yang tidak mengandung unsur
predikasi
9.2.1 Kalimat dan Klausa
Kalimat dan klausa keduanya
terdiri atas unsur predikat dan subjek dengan atau tanpa objek, pelengkap atau
keterangan.
Contoh :
a.
Dia
cantik ( Subjek + Predikat )
b.
Anak
itu makan kue (Subjek+ Predikat+ Objek)
c.
Mereka
berbicara tentang politik ( Subjek+ predikat+ pelengkap)
d.
Ayah
ada di rumah ( Subjek+ predikat+ Ket)
Contoh tersebut bisa di sebut
kalimat ataupun klausa tergantung pada cara memandangnya.
Di sebut klausa : didasarkan pada struktur
internalnya ( setiap konstruksi sintaksis yang terdiri unsur subjek dan
predikat tanpa memperhatikan intonasi atau tanda baca.
Di sebut Kalimat : jika melihat adanya unsur subjek predikat
lengkap dengan intonasi.
9.2.2 Konstituen kalimat
Diantara kalimat dan
kata, ada satuan antara yang berupa kelompok kata. Satuan satuan yang membentuk
kelompok kata disebut Konstituen kalimat.
Diagram
konstituen kalimat :
Anak
itu melempar bola ke lapangan
9.2.3 Unsur wajib dan unsur
tak wajib
Wajib ( tak dapat dihilangkan ) :
subjek dan predikat
Tak wajib ( dapat dihilangkan ) : konjugator, keterangan,
objek
Contoh :
Barangkali mereka menghadiri pertemuan itu
kemarin sore
*Pada kalimat tertentu,
konstituen ket menjadi unsur wajib
Contoh : Dia menuju ke Bogor.
Upacara
pembukaan kongres itu dilangsungkan pada
pagi ini.
9.2.4 Keserasian Unsur- unsur
kalimat
9.2.4.1
Keserasian Makna
Kebenaran
makna yang tidak menimbulkan keanehan.
Contoh
keanehan : Batu itu mamukul anjing kami.
Keserasian
sosial budaya
Contoh
keanehan : Fatimah menceraikan suaminya.
9.2.4.2
Keserasian Bentuk
Contoh : Pelamar banyak, tetapi mereka tidak memenuhi syarat
*Pelamar banyak, tetapi dia tidak memnuhi syarat
9.3 STRUKTUR KALIMAT DASAR
Ciri- ciri kalimat dasar :
a.
Terdiri
atas satu klausa
b.
Unsur-
unsurnya lengkap
c.
Susunan
menurut urutan yang paling umum
d.
Tidak
mengandung pertanyaan dan pengingkaran
9.3.1 Bentuk, kategori, fungsi, dan
peran
bentuk
|
ibu
|
saya
|
tidak
|
membeli
|
baju
|
baru
|
untuk
|
kami
|
minggu
|
lalu
|
|
kategori
|
kata
|
N
|
pron
|
Adv
|
V
|
N
|
adj
|
Prep
|
N
|
N
|
V
|
frasa
|
FN
|
FV
|
FN
|
Fprep
|
FN
|
||||||
fungsi
|
subjek
|
predikat
|
objek
|
pelengkap
|
ket
|
||||||
peran
|
pelaku
|
perbuatan
|
sasaran
|
peruntung
|
Waktu
|
9.3.2 Pola kalimat dasar
No
|
Fungsi
Tipe
|
Subjek
|
Predikat
|
Objek
|
Pelengkap
|
Keterangan
|
|
1
|
S-P
|
Orang itu
|
Sedang
tidur
|
-
|
-
|
-
|
|
Saya
|
Mahasiswa
|
-
|
-
|
-
|
|||
2
|
S-P-O
|
Ayahnya
|
Membeli
|
Mobil baru
|
-
|
-
|
|
Rani
|
Mendapat
|
Hadiah
|
-
|
-
|
|||
3
|
S-P-PEL
|
Beliau
|
Menjadi
|
-
|
Ketua koperasi
|
-
|
|
Pancasila
|
Merupakan
|
-
|
Dasar negara kita
|
-
|
|||
4
|
S-P-KET
|
Kami
|
Tinggal
|
-
|
-
|
Di jakarta
|
|
Kecelakaan itu
|
Terjadi
|
-
|
-
|
Minggu lalu
|
|||
5
|
S-P-O-PEL
|
Dia
|
Mengirimi
|
Ibunya
|
Uang
|
-
|
|
Dian
|
Mangambilkan
|
Adiknya
|
Air minum
|
-
|
|||
6
|
S-P-O-KET
|
Pak raden
|
Memasukkan
|
Uang
|
-
|
Ke bank
|
|
Beliau
|
Memperlakukan
|
Kami
|
-
|
Dengan baik
|
Bagan 9.4
9.3.3 Kalimat
Dasar dan Konstituennya
Verba predikat dalam
Bahasa Indonesia mempunyai peranan yang dominan karena menentukan kehadiran
konstituen lain dalam kalimat. Contoh :
a.
Ayah
membeli baju baru ( S-P-O)
b.
Ayah
memebelikan adik saya baju baru
(S-P-O-Pel)
Pada kalimat (a) : membeli
menuntut kehadiran dua konstituen kalimat yaitu
: (i) yang membeli ( ayah) dan
(ii) yang dibeli (baju)
Pada kalimat (b): membelikan
menuntut adanya tiga konstituen : (i) yang membeli (ayah), (ii) yang dibeli (baju) dan (iii) yang dibelikan ( adik). Konstituen objek, pelengkap, dan jeterangan sering disebut
dengan konstituen Komplementasi atau
Pemerlengkapan.
9.3.4 Pola kalimat topik-Komen
Pada
bagan 9.4, susunan kalimat terdiri atas dua bagian, yaitu Topik dan Komen.
Orang itu,(topik) menyerahkan bingkisan (komen). Topik adalah pokok
pembicaraan, Komen adalah pemberi penjelasan atas topik tersebut. Topik
bukan klausa. Komen klausa subjek-predikat. Topik dan komen di pisahkan dengan
tanda koma (,).
9.4 FUNGSI SINTAKSIS UNSUR- UNSUR KALIMAT
Fungsi unsur kalimat :
9.4.1 Fungsi
Predikat
Biasanya berupa Frasa
Verba atau Frasa Adjektival. Pada kalimat S-P predikat dapat berupa frasa
nominal, frasa numeral, frasa preposisional. Contoh :
a.
Ayahnya
guru Bahasa Inggris. P=FN
b.
Adiknya
dua.P=FNum
c.
Ibu
sedang ke Pasar.P=Fprep
d.
Dia
sedang tidur.P= FV
e.
Gadis
itu cantik sekali.P=Fadj
9.4.2 Fungsi Subjek
Umumnya,
berupa nomina, frasa nomina, frasa verbal atau klausa.
Contoh :
a.
Harimau binatang liar.
b.
Anak itu belum makan.
c.
Yang tidak ikut upacara akan ditindak.
d.
Berjalan
kaki menyehatkan badan.
Umumnya,
subjek di sebelah kiri predikat, namun jika subjek lebih panjang dibandingkan
dengan unsur predikat, subjek diletakkan di akhir kalimat.
Contoh :
a.
Manusia yang mampu
tinggal dalam kesendirian tidak
banyak.
Menjadi...
b.
Tidak
banyak manusia yang mampu tinggal dalam
kesendirian.
Pada
kalimat imperatif, subjek adalah orang kedua atau orang pertama jamak.
Contoh :
a.
Tolong
kamu bersihkan meja ini.
b.
Mari
kita makan.
Pada kalimat aktif transitif akan
menjadi pelengkap jika kalimat itu dipasifkan.
Contoh :
a.
Anak itu menghabiskan kuenya.
b.
Kue
saya dihabiskan oleh anak itu.
9.4.3 Fungsi Objek
Berupa verba transitif
pada kalimat aktif. Terletak setelah predikat. Biasanya berupa frasa nominal
atau nomina. Jika O tergolong nomina, frasa nomina tak bernyawa, atau persona
ketiga tunggal, nomina O dapat diganti dengan pronomina –nya. Jika berupa pronomina aku atau kamu maka –ku dan –mu dapat
digunakan.
Contoh :
a.
Adi
mengunjungi Paman Rustam. menjadi Adi mengunjunginya.
b.
Beliau
mengatakan bahwa Ali tidak akan datang. menjadi Beliau mengatakannya.
c.
Saya
ingin menemui kamu. menjadi Saya ingin menemumu.
Konstituen
O dapat berupa klausa. Contoh : Pemerintah mengumumkan bahwa harga BBM naik.
Pada
kalimat aktif, akan menjadi subjek jika kalimat itu di pasifkan.
Contoh
: Pembantu membersihkan ruangan saya.
menjadi Ruangan saya dibersihkan oleh
pembantu.
9.4.4 Fungsi
Pelengkap
Pelengkap mirip dengan
Objek. Sama- sama berwujud nomina, dan terletak di belakang verba. Tabel perbedaan Objek dan
pelengkap :
Objek
|
Pelengkap
|
1. Berwujud
frasa nominal atau klausa
2. Berada
langsung di belakang predikat
3. Menjadi
subjek akibat penafsiran kalimat
4. Dapat diganti
dengan pronomina -nya
|
1. Berwujud FN,
FV, Fadj, Fprep atau Klausa
2. Berada
langsung dibelakang predikat jika tak ada objek dan berda di belakang objek
jika unsur ini hadir
3. Tak dapat
menjadi subjek akibat penafsiran kalimat
4. Tak dapat
diganti dengan –nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke, dari dan akan.
|
Seringkali nomina mempunyai hubungan khusus dengan verba atau adjektiva yang diikutinya sehingga seolah- olah keduanya tak dapat dipisahkan lagi. Contoh :
a.
Makan
waktu
b.
Balik
nama
c.
Cuci
muka
d.
Kurang
darah
Gabungan
verba atau adjektiva dengan nomina tersebut merupakan verba atau adj majemuk
berfungsi sebagai satu kesatuan. Hingga hubungan tersebut seperti Idiom ( naik
haji, turun tangan, lupa daratan, dsb.)
9.4.5 Fungsi
Keterangan
Konstituen biasanya
berupa nomina, frasa nominal, frasa preposisional, frasa adverbial.
Contoh :
a.
Dia
memotong rambutnya.
b.
Dia
memotong rambutnya sebelum dia mendapat
peringatan dari sekolah.
Jenis
kata keterangan :
Jenis
Keterangan
|
Preposisi/
penghubung
|
Contoh
|
1. Tempat
|
Di, ke, dari,
pada, di dalam
|
Di kamar, ke
rumahnya, dari Manado, di dalam almari, pada permukaan
|
2. Waktu
|
-, pada,
dalam, se-, sebelum, sesudah, selama, sepanjang
|
Sekarang,
dalam minggu ini, sepulang dari kantor, sebelum malam tiba, sesudah mandi,
selama satu minggu, sepanjang hari.
|
3. Alat
|
dengan
|
Dengan
gunting
|
4. Tujuan
|
Agar/ supaya,
untuk, bagi, demi
|
Agar kamu
pintar, untuk kemerdekaan, bagi masa depan, demi kekasihnya.
|
5. Cara
|
Dengan,
secara, dengan cara, dengan jalan
|
Dengan diam-
diam, secara hati- hati, dengan cara damai, dengan jalan berunding
|
6. Penyerta
|
Dengan,
bersama, beserta
|
Dengan
adiknya, bersama pacarnya, beserta saudaranya
|
7. Perbandingan/ kemiripan
|
Seperti,
bagaikan, laksana
|
Seperti
angin, bagaikan ombak, laksana bintang
|
8. Sebab
|
Karena, sebab
|
Karena dia,
sebab salah obat
|
9. Kesalingan
|
-
|
Saling
mencintai
|
Keterangan lainnya, ket syarat, ket pengandaian, ket konsesif, ket hasil.
9.4.6
Interprestasi
Ganda
9.4.6.1
Frasa
preposisional sebagai Predikat
Kalimat
(59) :
a. Ibu ke Pasar.
b.
Ayah
di kamar.
c.
Pak
Ali dari Bandung.
d.
Gelang
ini untuk Rita.
Yang
bercetak miring merupakan pradikat. Tafsiran itu tentu hanya mungkin jika
konstituen pada kalimat- kalimat tersebut yakni, Ibu, Ayah, Pak Ali, dan Gelang
ini sebagai Subjek. Terdapat contoh(60 :
a. Ibu pergi ke Pasar.
b. Ayah ada di kamar.
c.
Pak
Ali berasal dari Bandung.
d. Gelang ini gelang untuk Rita.
Pada conto tersebut, yang
bercetak miring sebagai keterangan, sedangkan untuk Rita sebagai pewatas
gelang. Predikat kalimat- kalimat tersebut ialah, pergi, ada, berasal,
gelang.Tafsiran kalimat (59) berasal dari kalimat yang lebih lengkap seperti
kalimat (60) bertolak dari anggapan bahwa verba pergi, ada, dan berasal serta
nomina gelang mengalami pelepasan (lihat 10.6)
9.4.6.2
Frasa
verbal sebagai Subjek
Contoh
(61) :
a.
Membangun gedung
bertingkat
mahal sekali.
b.
Mengumpulkan dana dari
rumah ke rumah
dilarang.
Bercetak
miring berfungsi sebagai Subjek dan yang tak bercetak miring sebagai predikat.
Contoh
(62) ;
a.
Biaya membangun gedung bertingkat mahal sekali.
b.
Kegiatan mengumpulkan dana dari rumah ke rumah dilarang.
Contoh (61) menurut ahli bahasa berasal
dari kalimat (62) yang lebih lengkap. Yang bercetak miring merupakan pelengkap
dan yang bergaris bawah mengalami pelepasan. Lihat ( 10.6.)
EmoticonEmoticon