MINYAK
BUMI
Disusun
oleh :
Bagas
Dwicahyoko (06)
Devika
Amelia Nurjanah (08)
Muhammad
Yusuf Fajri (21)
Puspita
Candradewi (24)
Wahib
Adiyatma (31)
Wisma
Riskiana (32)
XI MIPA 4
SMA NEGERI 1 PURWOREJO
2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kami ucapkan atas rahmat Allah SWT. Yang telah memberikan
karunia-Nya kepada kami, yang telah memberikan kami kesehatan dan kesempatan
sehingga dapat menyusun Makalah yang berjudul “Minyak Bumi”
Terselesainya
makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang telah membimbing,
mengajar dan membantu kami.
Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
Ibu Tri
Kristiningsih, selaku Guru Kimia
Teman- teman tercinta
Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini.
Teman- teman tercinta
Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini.
Purworejo,
7 September 2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Minyak Bumi adalah salah satu
sumber energi yang paling berperan dalam kehidupan manusia Minyak Bumi
merupakan salah satu sumber energi yang paling sering digunakan oleh manusia.
Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada
periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta
barel per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1.8% per tahun.
Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta
bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Tak hanya untuk
bahan bakar mesin, namun minyak bumi juga digunakan untuk sumber energi dalam
memasak, bahkan lilin pun terbuat dari minyak bumi. Minyak bumi berasal dari
sisa sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati kemudian diuraikan oleh tanah,
sehingga Sumber Daya Alam ini tergolong lambat dalam pembaharuan, sehingga
dapat dikategorikan sumber daya alam tak terbaharui. Minyak bumi yang telah
diolah dan dimanfaatkan oleh manusia contohnya seperti pelumas, plastik, karet,
bahan bakar minyak, bitumen, lilin, pestisida, cat).
Minyak bumi
merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah
yang menentukan perlakuan selanjutnya untuk mengolah minyak bumi itu Hal ini juga akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.Maka dari
itu pengetahuan tentang minyak bumi sangat penting, mengingat SDA yang paling
banyak digunakan ini tidak dapat diperbahrui
sehingga kita harus berusaha mencari alternatif dan berusaha menghemat
minyak bumi ini
1.2. Rumusan
Masalah
a) Bagaimana minyak bumi terbentuk?
b) Apa saja komposisi minyak bumi?
c) Bagaimana proses pengolahan minyak bumi ?
d) Apa saja fraksi-fraksi minyak bumi?
e) Apa saja manfaat dan dampak negatif hasil
olahan minyak bumi?
f) Apa bahan alternatif pengganti minyak
bumi?
1.3 Tujuan
Penulisan
· Untuk memenuhi tugas pembuatan
makalah kimia.
· Memperdalam
pengetahuan tentang minyak bumi dan pengolahannya dan manfaat serta dampak
negatif dalam kehidupan manusia.
· Mengenal berbagai alternatif sumber
energi yang lebih ramah lingkungan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
1. Pengertian
Minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan
dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi
sementara kata ‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor
minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah, minyak bumi
berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih tepat karena
minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal
dari bahasa Yunani πέτρα (petra) yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον
(elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama
kali digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang
dikarang pada tahun 1546 oleh Georg Bauer yang berkebangsaan Jerman.
2. Sejarah Minyak
Bumi
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat
ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar
utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan
komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus,
aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada
banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak
yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai
Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan
obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak
Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di
China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang
lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera,
pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika
Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia
pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak
belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan
Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir
abad ke-19.
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi, Rusia, dan
Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan dari Timur Tengah,
dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak,
Qatar, dan Kuwait.
Pada tahun 1950-an, biaya pengangkutan minyak menggunakan kapal tangker
mencapai 33 persen dari harga minyak di teluk Persia, tetapi pada saat
pengembangan supertangker pada tahun 1970-an, biaya pengangkutan menurun
menjadi hanya 5 persen.
3. Komposisi
Minyak Bumi
Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya.
Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa
lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga minyak bumi yang
berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Sumur minyak sebagian besar
menghasilkan minyak mentah, terkadang ada juga kandungan gas di dalamnya Karena
tekanan di permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas
akan keluar dalam bentuk campuran.
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar terdiri
dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik,
ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen
dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan
vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak yang satu ke
minyak yang lain.
3.1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak
Bumi
Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan
ini tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak
dari Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti benzena, sedangkan
minyak bumi dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti
sikloheksana. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa
dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon.
Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.
3.1.1. Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan
isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang,
contoh n-oktana.
Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier
dan bercabang, contoh isooktana.
Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi
yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas
atom karbon (C) dan hidrogen (H).
3.1.2. Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk
cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah
siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena. Naptena adalah senyawa
hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada
karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan
mempunyai ciri-ciri mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih
tinggi.
3.1.3. Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki
satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini,
atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn.
Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan
beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik
yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.
3.2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak
Bumi
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu
83-87% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2%
nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.
3.2.1. Sulfur (Belerang)
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan
belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam
gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah),
karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil
pembakaran gasoline) dan air.
3.2.2. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi
dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah
antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi.
Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama berhubungan
dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol, keton, eter, dll,
sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi. Oksigen dapat
meningkatkan titik didih bahan bakar.
3.2.3. Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%.
Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat
racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah)
pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi
titik didih tinggi.
3.2.4. Unsur-Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses
catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan
produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke. Pada power
generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen
logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang
dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium
dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya
titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.
3.3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam
Minyak Bumi
Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena,
aspaltena, dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam
minyak bumi berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:
No.
|
Hidrokarbon
|
Rata-Rata
|
Rentang
|
1.
|
Naptena
|
49%
|
30-60%
|
2.
|
Parafin
|
30%
|
15-60%
|
3.
|
Aromatik
|
15%
|
3-30%
|
4.
|
Aspaltena
|
6%
|
sisa-sisa
|
Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran
parafin-naftalena.
3.3.1. Minyak Bumi Golongan Parafin
Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa
hidrokarbon rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan
bakar karena merupakan sumber penghasil gasolin.
3.3.2. Minyak Bumi Golongan Naftalena
Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa
hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan
untuk pengeras jalan dan pelumas.
3.3.3. Minyak Bumi Golongan Campuran
Parafin-Naftalena
Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon
rantai terbuka dan rantai tertutup.
4. Teori
Pembentukan Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak
bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak
bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 3. teori pembentukan minyak bumi.
4.1. Teori Biogenesis (Organik)
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian
M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas
juga didukun oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer.
Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan
telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam
perut bumi.” Minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak terbarukan.
Pembentukan minyak bumi dimulai dan bangkai makhluk hidup laut kecil dan
tumbuhan yang mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur. Semuanya membentuk
fosil. Endapan ini mendapat tekanan dan panas yang besar. Secara alami akan
berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Massa jenis air lebih besar sehingga
minyak bumi akan terdorong dan terapung. Kemudian minyak bumi bergerak dan
mencari tempat yang lebih baik untuk berhenti dan terperangkap dalam batuan
yang kedap atau kadang-kadang merembes keluar ke permukaan bumi. Hal ini dapat
menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut petroleum. (Petroleum berasal dan
bahasa latin petrus” artinya batuan dan “oleum” artinya minyak). Untuk
rnemperoleh minyak bumi atau petroleum dilakukan pengeboran. Pengeboran menjadi
lebih mudah dilakukan karena massa jenis minyak bumi lebih kecil daripada air.
Hal ini mengakibatkan minyak terapung di atas air.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara
atmosfer dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah
yang berlawanan, di mana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (C02)(gambar
1.1). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2
diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah
yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dari mahluk
hidup akan kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya
0.1 % senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang
merupakan cikal bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio
minyak bumi. Embrio minyak bumi mengalami perpindahan dan akan menumpuk di
salah satu yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama
aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut. Karena perbedaan tekanan di
bawah laut, embrio tersebut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan
ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil.
4.2. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barth Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan
denagn C02 membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam
di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang
mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh
sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan
itu berdasar fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir bebeapa planet lain.
4.3. Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak
dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun
nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi
berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah
menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik
minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas
ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya
terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2)
minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak
bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam
suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka
gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena
proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi
digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
5. Proses
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat
lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa
kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses
penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi
dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam
eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang
berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat
dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan
lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi.
Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah
menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan
mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan
dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara
alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi
panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang
pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan
semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan
berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di
berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam
pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan
tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan
bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini
terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan
terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga
disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya
batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak
bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini
berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi
bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa
jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi
minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan,
minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari
sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi
sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis
sedimen karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar
ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari
matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar
cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk
adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan
ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut.
Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat
spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi
rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus
menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau
batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan
vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika
daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di
atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin
kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak
terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius.
Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga
diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon
yang ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon.
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan
air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan.
Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak
bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih
rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh
sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan
tertangkap dan siap ditambang.
6. Pengolahan
Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi
diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga
dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang
minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau
tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan
lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar
500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak
bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke
dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu
400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi
pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah,
sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian
atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen
yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum.
Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum dicairkan sehingga diperoleh
LPG (Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat
fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai
dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang
meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan
blending.
Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti
titik didih dan viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil dari
distilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi seperti berikut.
6.1. Residu
Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak bumi
akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap dan
digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan bahan bakar
boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak bumi yang menguap akan naik
ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi minyak bumi lainnya.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan utama aspal
adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen dan
karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan
beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah
karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta
sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
6.1. Oli
Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat dan mengurangi
gesekan. Oli dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara
350-500oC. Itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di antara suhu
tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan menguap dan menuju ke
atas untuk diolah kembali.
6.3. Solar
Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan
minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu
tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah
kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas
minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah tolak ukur
kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel.
Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan
merek dagang Pertamina DEX© (Diesel Environment Extra).
Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53 sementara produk
solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan tersebut
memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan
solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm.
6.4. Kerosin dan Avtur
Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur adalah bahan
bakar pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur dihasilkan dari pemanasan
minyak bumi pada suhu antara 170-250oC. Kerosin dan avtur tidak
dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke
atas untuk diolah kembali.
Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar.
Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak disebut minyak tanah,
sedangkan untuk bahan bakar pesawat disebut avtur.
6.5. Nafta
Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari
pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170oC. Nafta tidak dapat
menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas
untuk diolah kembali.
6.6. Petroleum Eter dan Bensin
Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada umumnya
adalah bahan bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan bensin dihasilkan
dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75oC. Petroleum eter
dan bensin tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi
lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk
bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin
ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan
dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi
ketukan ketika terbakar dalam mesin.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-heptana dan
isooktan. Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin Pertamina) yang
beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung
80% isooktan dan 20% n-heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98
berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n-heptana. Pertamina meluncurkan produk
bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: Premium dengan bilangan oktan 80-88,
Pertamax dengan bilangan oktan 91-92, dan Pertamax Plus dengan bilangan oktan
95.
Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat
pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain dengan
ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena,
atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL
(Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro
etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara.
Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti
pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb2+ bereaksi
dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim
untuk biosintesis hemoglobin.
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan
produksi bensin dapat dilakukan dengan cara:
2.
Reforming,
yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
3.
Alkilasi atau
polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Seperti dan
6.7. Gas
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan baku
LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas dapat
disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160
sampai -40oC supaya dapat berwujud cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada suhu
kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Wujud gas LPG diubah
menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan menurunkan suhunya.
7. Hasil Olahan
Minyak Bumi
Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses
destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
7.1. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas
hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen
utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan
selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
7.2. Bahan bakar penerbangan
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan
bakar persawat terbang.
7.3. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon
yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak
mentah dan kualitas yang diinginkan.
7.4. Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak
bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak
patra.
7.5. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk
akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan
oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
7.6. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua
benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan
pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan
7.7. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh
bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
7.8. Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum
membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari
minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat
dibandingkan dengan minyak diesel
7.9. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna
hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga
disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang digunakan
sebagai bahan pelapis jalan raya.
7.10. Plastik
Plastik adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah dibentuk, lebih
ringan dari kayu, dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik selain
harganya murah, juga dapat digunakan sebagai isolator dan mudah diwarnai.
Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat dihancurkan (degredasi). Contoh
plastik adalah polietilena, polistirena, (Styron, Lustrex, Loalin),
poliester (Mylar, Celanex, Ekonol), polipropilena (Poly- Pro, Pro-fax),
polivinil asetat.
Polietilena atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene)
adalah polimer dari etilena (CH2 = CH2) dan
merupakan plastik putih mirip lilin, dapat dibuat dari resin sintetik dan
digolongkan dalam termoplastik (plastik tahan panas). Polietilena mempunyai
sifat daya tekan baik, tahan bahan kimia, kekuatan mekanik rendah, tahan
kelembapan, kelenturan tinggi, hantaran elektrik rendah. Berdasar
kerapatannya PE dibagi dua yaitu PE dengan kerapatan rendah (digunakan sebagai
pembungkus, alat rumah tangga dan isolator) dan yang berkerapatan tinggi
(dimanfaatkan sebagai drum, pipa air, atau botol).
Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata
limbahnya dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu sifat
plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi masalah ini
para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu telah melakukan
berbagai penelitian dan tindakan, diantaranya yaitu dengan cara mendaur ulang
limbah plastik, Namun cara ini tidak terlalu efektif karena hanya sekitar 4%
yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di tempat penampungan sampah.
Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat merupakan jenis plastik
polietilena. Ada dua jenis polietilena, yaitu high density polyethylene
(HDPE) dan low density polyethylene (LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol
plastik minuman, sedangkan LDPE untuk kantong plastik.
Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk suatu
senyawa hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax).
Banyaknya plastik yang terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup
banyak. Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini
memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak pelumas berkualitas tinggi. Pada
pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa minyak pelumas yang saat ini beredar
di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia senyawa hidrokarbon
cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa hidrokarbon yang
terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi minyak pelumas.
Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik menjadi minyak
pelumas menggunakan metode hidroisomerisasi. Minyak pelumas buatan ini
diharapkan dapat digunakan untuk kendaraan bermotor dengan kualitas yang sama
dengan minyak bumi hasil penyulingan minyak mentah, ramah lingkungan, sekaligus
ekonomis.
8. Dampak
Penggunaan Minyak Bumi
Karena minyak Bumi adalah substansi yang berasal dari alam, maka
kehadirannya di lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau
kesalahan manusia (Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan
pembakaran). Fenomena alam seperti perembesan minyak dan tar pit adalah bukti
bahwa minyak Bumi bisa ada secara natural.
8.1. Pemanasan global
Ketika dibakar, maka minyak Bumi akan menghasilkan karbon dioksida, salah
satu gas rumah kaca. Bersamaan dengan pembakaran batu bara, pembakaran minyak
Bumi adalah penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah CO2ini
meningkat dengan cepat di udara semenjak adanya revolusi industri, sehingga
saat ini levelnya mencapai lebih dari 380ppmv, dari sebelumnya yang hanya
180-300ppmv, sehingga muncullah pemanasan global.
8.2. Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak. Minyak
Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air, dan digunakan
senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan air dan
minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak lingkungan.
Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu keseimbangan
lingkungan di lautan.
8.3. Pencemaran Air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup
kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker
itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair
sehingga mengakibatkan pencemaran air.
9. Bahan Pengganti
Minyak Bumi
Sumber energi alternatif mulai populer di seluruh dunia, menggantikan
sumber energi fosil yang perlahan-lahan mulai habis. Berdasarkan kebijakan
Amerika Serikat tentang sumber energi, ada delapan sumber energi alternatif
yang berpotensi untuk menggantikan peran minyak dan gas.
9.1. Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman,
seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk
meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak
negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.
9.2. Gas Alam
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk
bidang properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, emisi yang
dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak.
9.3. Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai.
Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar ini
menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari
sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan meninggalkan gas karbon.
9.4. Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk
kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik
sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih
relatif mahal.
9.5. Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan
gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai
bahan bakar. Propana menghasilkan emisi lebih sedikit dibandingkan bensin,
namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat.
9.6. Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang.
Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih murni, maupun biodiesel
yang telah dicampur dengan minyak. Biodiesel mengurangi polusi yang ada, akan
tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi
ini.
9.7. Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi
alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang
penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi
juga. Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol
sebagai bahan bakar.
9.8. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan
metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan
yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin
dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga
sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan
bakar fleksibel.
10. Mengurangi
Pemakaian Minyak Bumi
Banyak orang telah bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk menggunakan
sedikit minyak, dan mengurangi permintaan untuk cairan hitam kental yang telah
merusak banyak pantai dan kehidupan laut dan juga penyebab utama dari pemanasan
global di Bumi yang kita cintai ini. Berikut adalah sepuluh hal yang bisa anda
lakukan untuk mengurangi pemakaian minyak bumi:
1.
Bepergian
bersama dalam satu kendaraan, dengan sistem antar jemput dan pastikan tidak
hanya anda sendiri yang ada di dalam kendaraan, atau menggunakan kendaraan umum
untuk pergi bekerja. Dan jika saat ini anda telah menggunakan sepeda untuk
bepergian, anda telah menjadi contoh yang terbaik.
2.
Bila
memungkinkan, pilih produk yang dikemas tanpa plastik dan apabila terpaksa
menggunakan plastik, daur ulanglah atau gunakan kembali kemasan tersebut,
jangan langsung dibuang.
3.
Beli
buah-buahan dan sayuran organik (pupuk dan pestisida yang beredar saat ini
banyak mengandung minyak bumi).
4.
Belilah produk
kecantikan (sampo, sabun, peralatan kecantikan) berdasarkan bahan-bahan alami,
bukan yang mengandung minyak.
5.
Jika
memungkinkan pilih produk yang diproduksi di dalam negeri karena akan
mengurangi minyak bumi yang digunakan untuk transportasi barang dan selain itu
dapat meningkatkan ekonomi dalam negeri Indonesia
6.
Beli pakaian
yang terbuat dari kapas organik atau rami - bukan dari produk turunan minyak.
7.
Gunakan barang
barang yang tidak hanya untuk sekali pakai ketika akan piknik, jalan
jalan,ataupun berkegiatan sehari hari
8.
Stop membeli
air mineral dalam botol. Lebih baik selalu membawa tempat minum sendiri dan isi
ulang.
9.
Kurangi
bepergian dengan pesawat terbang, untuk jarak yang tidak terlalu jauh, lebih
baik gunakan kereta api.
10.
Menuntut
Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan energi terbarukan yang
potensinya sangat besar di Indonesia, dan bukan menghabiskan uang pada subsidi
minyak.
Manfaat
minyak bumi
1. Sebagai
Bahan Bakar
Minyak
bumi yang masih mentah memang tidak dapat digunakan secara langsung dan sangat
berbahaya. Proses pengolahan minyak bumi melalui beberapa macam tingkatan,
seperti proses penyulingan hingga didapatkan beberapa komponen minyak bumi yang
lebih ringan. Hasil dari penyulingan ini adalah minyak bumi yang telah menjadi
bahan bakar residu seperti bensin, solar, bensol, dan minyak tanah.
Beberapa
jenis minyak ini menjadi bahan bakar untuk kendaraan dan menggerakkan mesin
diesel. Jadi, terbayang bukan jika tidak ada minyak bumi sebagai sumber bahan
bakar, seperti manfaat batubara.
2. Sumber Gas Cair
Produk
yang sering kita gunakan untuk kebutuhan dapur adalah seperti gas. Gas cair
atau yang lebih sering kita kenal dengan nama LPG juga didapatkan dari hasil
pengolahan minyak bumi, selain dari manfaat gas alam.
Gas cair merupakan produk dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bahan bakar untuk kendaraan. Gas cair didapatkan dari sumber minyak bumi yang
telah diolah dengan proses penyulingan dan pemurnian khusus.
3. Industri Kimia
Senyawa
yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi ternyata juga sangat berperan untuk
memproduksi beberapa produk kimia. Beberapa produk dihasilkan dari hasil olahan
minyak bumi adalah seperti cat minyak, cat dinding, cat mobil, cat kayu dan
beberapa produk plastik. Hasil sisa dari pengolahan minyak bumi ini, ternyata
tidak dibuang ke alam namun memiliki manfaat yang sangat besar untuk kehidupan
manusia.
4. Sumber
Produksi Polimer
Minyak
mentah juga bisa menghasilkan polimer khusus yang sangat penting untuk membuat
beberapa komponen industri. Salah satu industri yang memakai polimer dari
minyak mentah adalah industri plastik. Sementara manusia membutuhkan plastik
sebagai tempat untuk meletakkan berbagai benda, menjadi benda rumah tangga,
mainan dan berbagai macam kebutuhan sehari-hari.
5. Produksi
Bahan Serat
Berbagai
jenis bahan serat seperti rayon, polyester, nilon dan bahan tekstil sintetis
ternyata juga memakai komponen dari minyak bumi. Manfaat minyak bumi yang telah
melewati berbagai macam tahapan pengolahan akan menghasilkan berbagai macam
produk salah satunya bahan campuran serat yang tidak mudah terbakar.
Manusia
sangat membutuhkan berbagai macam benda ini dan tergantung dengan sumber minyak
mentah karena hingga sekarang belum ditemukan sumber serat yang baru selain
minyak bumi.
6. Sumber
Bahan Poliuretan
Bahan
poliuretan mungkin akan selalu ada di rumah, namun banyak yang
tidak menyadarinya secara langsung. Salah satunya adalah berbagai benda
yang mengandung busa. Busa memiliki sifat yang tahan terhadap tekanan dan
sangat nyaman untuk digunakan. Produk busa ternyata memakai minyak bumi sebagai
bahan poliuretan. Produk ini sangat aman untuk digunakan manusia dan juga ramah
lingkungan.
7. Produk
Keperluan Dapur
Berbagai
macam produk yang berada di dapur seperti kulkas, kunci pintu, kunci jendela,
panel pintu dan kursi ternyata juga melibatkan minyak bumi dalam proses produksinya.
Minyak bumi digunakan sebagai sumber pengolahan baik sebagai sumber panas
maupun produk sampingan untuk mengolah baja, aluminum maupun besi. Jadi minyak
bumi ada disekitar kita dan dalam kehidupan sehari-hari.
8. Bahan Produksi
Mobil
Beberapa
bagian mobil seperti blok bodi mobil, kabel instalasi listrik, dan berbagai
perangkat lain dalam mobil juga membutuhkan minyak mentah. Minyak mentah ini
akan diolah dengan berbagai macam cara dan menghasilkan produk utama dan
sampingan. Sejumlah serat dihasilkan dalam pengolahan minyak bumi dan dibuat
menjadi lapisan blok badan mobil, beberapa komponen elektronik yang lebih
ringan dan beberapa cairan untuk mobil seperti minyak rem, minyak pelumas dan
bahan bakar mobil.
9. Sumber
Pengolahan Pupuk
Pupuk
pertanian membuat tanaman menjadi lebih subur dan terhindar dari berbagai jenis
hama penyakit. Selain menggunakan manfaat hidrogen,
dalam pengolahan pupuk juga membutuhkan beberapa senyawa sintetis yang
dihasilkan dari pengolahan minyak mentah. Selain itu, pengolahan minyak mentah
juga menghasilkan panas atau sumber tenaga untuk menggerakkan mesin produksi.
10. Pembangkit
Listrik
Pengolahan
atau pembangkit listrik juga membutuhkan minyak bumi sebagai sumber panas.
Manfaat minyak bumi yang diolah secara khusus dan pembangkit listrik akan
menghasilkan tenaga dari uap. Uap panas akan menggerakkan bagian turbin pada
pembangkit dan akan diterima oleh penggerak kumparan magnet untuk menghasilkan
listrik.
Manusia
membutuhkan listrik sebagai sumber tenaga, menggerakkan perangkat elektronik
dan semua perlengkapan yang membutuhkan tenaga listrik.
11.
Komponen Bahan Obat-Obatan
Minyak
bumi dapat menghasilkan berbagai macam senyawa dan produk bahan bakar. Bahkan
salah satu senyawa yang dihasilkan minyak bumi juga menjadi komponen dasar
dalam produksi obat-obatan salah satunya adalah obat sakit kepala atau obat
yang mengandung aspirin. Komponen hidrokarbon yang dihasilkan dari senyawa
minyak bumi menjadi bahan utama untuk membuat obat-obatan ini.
12.
Penggerak Listrik Tenaga Surya
Menciptakan
listrik tenaga surya adalah salah satu cara manusia dalam mengembangkan
cara-cara baru dalam mendapatkan sumber listrik. Ketika sumber listrik dari
alam mulai terbatas maka manfaat matahari,
dapat digunakan sebagat tenaga untuk memenuhi kebutuhan listrik manusia.
Matahari menyediakan sumber listrik secara alami dan tidak membutuhkan biaya
mahal
BAB 3
PENUTUP
D. Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu
Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat. Terbentuk dari berbagai fosil yang
diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik,
Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi
Bertingkat untuk menghasilkan berbagai produk.Namun karena jumlahnya terbatas
sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil pembakaran
olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam
Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.
2 komentar
Makasih infonya kak
Sama-sama
EmoticonEmoticon